Pangkalpinang (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan sebanyak 100 dari 302 orang menjalani tes usap pada Sabtu (9/1) dinyatakan positif terkonfirmasi virus corona, sehingga jumlah kumulatif pasien terpapar COVID-19 mencapai 2.909 orang.

"Saat ini 100 orang positif COVID-19 tersebut sudah diisolasi di wisma karantina," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel, Andi Budi Prayitno di Pangkalpinang, Minggu.

Ia menjelaskan berdasarkan hasil pemeriksaan tes swab di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan (Labkes) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 63 dari 108 sampel tes swab dinyatakan positif dan 45 negatif COVID-19.

Baca juga: Hari ini hingga 11 Januari, tes swab COVID-19 di RSUI ada harga khusus

Hasil test swab di Laboratorium Biologi Molekuler Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Pangkalpinang sebanyak 35 dari 155 sampel dinyatakan positif, 116 negatif dan empat reaktif.

Selanjutnya, hasil sampel rapid test antigen dua dari delapan sampel dinyatakan positif dan enam negatif, sehingga total sampel test swab yang positif sebanyak 100 dari 271 sampel, 116 negatif dan empat reaktif COVID-19.

Baca juga: Kunjungi Bali Kakorlantas cek pelaksanaan tes swab antigen acak

"Kami mengimbau kepada orang yang pernah atau kontak langsung dengan pasien positif Covid-19 untuk dapat jujur memberikan keterangan kepada tenaga kesehatan atau petugas surveilans untuk menghindari penularan dan agar lebih cepat nantinya tertangani," katanya.

Menurut dia warga jujur memberikan keterangan kepada petugas tentunya sangat membantu dan cukup efektif untuk menekan angka penyebaran COVID-19, agar tidak terus bertambah dan kian melonjak di daerah ini.

Baca juga: Wisatawan ke Kota Bogor harus miliki hasil tes yang negatif

Oleh karena itu, kami meminta Satgas Penanganan COVID-19 kabupaten, kecamatan hingga desa, kelurahan agar terus menyosialisasikan dan dapat mengedukasi, memberikan pemahaman serta informasi yang bijak dan menenangkan terhadap tindakan yang dilakukan oleh petugas kesehatan ataupun Satgas Penanganan COVID-19 dalam rangka memutus jalur dan mata rantai penyebaran virus COVID-19.

"Kami terus menyemarakkan gerakan masyarakat hidup sehat dan turut serta menanggulangi pandemi terutama dalam upaya memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di lingkungan terdekat," ujarnya.

Pewarta: Aprionis
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021