objek yang ditemukan di Kalteng bukan badan roket, tetapi 'fairing'
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) mengatakan sampah antariksa yang ditemukan di pantai selatan Kalimantan Tengah bukan merupakan badan roket, melainkan "fairing" atau pelindung muatan atau satelit.

"Setelah didapat gambar lengkapnya, disimpulkan objek yang ditemukan di Kalteng bukan badan roket, tetapi 'fairing'," kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin dihubungi di Jakarta, Senin.

Objek sampah antariksa yang ditemukan di pantai selatan Kalteng pada 4 Januari 2021 adalah bagian Payload Fairing (pelindung muatan) roket Long March/CZ-8 yang diluncurkan dari Wenchang Space Launch Center (WsC), Hainan, China, pada 22 Desember 2020.

Baca juga: Lapan: Sampah antariksa berpotensi tabrakan dengan satelit aktif

Roket Long March/CZ-8 dimiliki oleh China National Space Agency (CSNA).

Payload Fairing terbuat dari sejenis plastik yang diperkuat sehingga bisa terapung di laut.

"Ternyata bagian yang ditemukan adalah bagian :payload fairing', bukan badan roket yang sudah mengorbit," ujar Thomas.

Baca juga: Jika temukan sampah antariksa, ini yang harus Anda lakukan

Fairing dilepaskan dan jatuh saat roket meluncur di atas perairan barat laut Kalimantan (perairan internasional sekitar Laut China Selatan-Laut Natuna Utara) pada ketinggian sekitar 100 kilometer (km), menjelang memasuki ruang antariksa, sehingga bagian yang terbakar minim.

Karena material cukup ringan, bagian fairing terbawa arus laut menuju Selat Karimata dan Laut Jawa. Fairing itu terdampar di pantai selatan Kalteng.

Baca juga: Ayo saksikan hujan meteor dini hari di seluruh Indonesia

Baca juga: Lapan: jangkauan Roket RX-450-5 lebihi prakiraan



 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021