Jakarta (ANTARA) - Anggota Sea Rider dan perahu karet TNI AL masih melanjutkan pencarian kotak hitam milik pesawat Sriwijaya Air SJ-182 saat gelombang laut tinggi di sekitar Pulau Lancang-Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Puluhan penyelam dari atas perahu karet, terus bergantian masuk ke dalam air dengan kedalaman sekitar 17  meter hingga 25 meter.

"Cuaca kita lihat bergelombang disertai angin," kata Dansatgasla Operasi SAR Sriwijaya Air, Laksamana Pertama Yayan Sofyan dari KRI Rigel-933, Selasa.

Yayan menegaskan penyelaman masih terus dilakukan hingga pukul 17.00 WIB, selama arus di permukaan dan di bawah laut masih mendukung.

"Kondisi siang ini masih cukup nyaman," ujar Yayan.

TNI Angkatan Laut menyiapkan 180 personel penyelam yang dibagi beberapa tim dengan komposisi setiap satu tim penyelam diberikan waktu 40 menit untuk penyelaman secara bergantian.

Tim penyelam dari Batalyon Intai Ambfibi (Yontaifib) Mainir, Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska), Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmada, dan Detasemen Jalamangkara (Denjaka).

Sememtara itu Direktur Operasional Puskopaska Kolonel Laut (P) Johan Wahyudi menyatakan tim Kopaska masih bertugas untuk mencari kotak hitam pesawat.

Tim Kopaska melaporkan, waktu siang hingga sore hari, jarak pandang di bawah air sekitar 2 meter-3 meter

Tinggi gelombang berkisar 1-3 meter dengan arus di bawah air berkisar 1-2 knot pada kedalaman 15-20 meter.

"Kami meminta doa seluruh masyarakat Indonesia, agar kotak hitam secepatnya dapat ditemukan," harap Johan.

Baca juga: Tim Kopaska temukan serpihan diduga milik pesawat Sriwijaya Air
Baca juga: Kopaska bagi empat tim cari pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Baca juga: Pasukan elit TNI bantu cari korban pesawat Sriwijaya Air

Pewarta: Fauzi
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021