Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo yang baru saja mendapat suntikan vaksin COVID-19 mengatakan vaksinasi menjadi ikhtiar agar Indonesia bebas dari pandemi virus corona jenis baru atau COVID-19.

"Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, pada pukul 9.42 WIB pagi ini, saya memulai ikhtiar besar sebagai warga negara Indonesia untuk terbebas dari pandemi ini dengan menerima vaksin COVID-19," kata Presiden Jokowi melalui laman Instagram milikinya pada Rabu.

Presiden Jokowi pada Rabu ini menjalani vaksinasi COVID-19 di Istana Merdeka, Jakarta. Vaksinator yang menyuntikkan vaksin Sinovac ke Presiden Jokowi adalah Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Abdul Muthalib.

Presiden Jokowi mengungkapkan sebelum disuntik, ia dicek tanda vital dan kondisi terakhirnya.

"Tekanan darah saya diukur, 130/67 mmHg. Normal. Lalu saya ditanya: pernah terkonfirmasi positif COVID-19, pernah batuk atau pilek beberapa hari terakhir, pernah mengidap penyakit jantung, atau penyakit lain seperti ginjal an lain-lain. Semua saya jawab tidak," tambah Presiden.

Baca juga: Presiden Jokowi jalani vaksinasi COVID-19

Selanjutnya lengan baju kirinya pun disingkapkan dan vaksin disuntikkan.

"Vaksin COVID-19 inilah yang lama kita tunggu-tunggu dan baru disuntikkan setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat, dan Majelis Ulama Indonesia menyatakan suci dan halal untuk digunakan," tambah Presiden.

Ia pun berharap tahapan vaksinasi dapat berjalan lancar di seluruh tanah air.

"Saya berharap vaksinasi Covid-19 yang tahapannya sudah dimulai hari ini berjalan dengan lancar," ungkap Presiden.

Setelah Presiden Jokowi disuntikkan vaksin, ia pun mendapat kartu tanda sudah menjalani vaksinasi pertama.

Selanjutnya Presiden masih harus menunggu 30 menit untuk melihat apakah ada dampak dari suntikan vaksin tersebut.

Baca juga: Sejumlah hal ditanyakan ke Presiden Jokowi sebelum divaksin

Sejumlah tokoh lain yang juga menjalani vaksinasi perdana bersama Presiden Jokowi adalah Ketua Ikatan Dokter Indonesia Daeng M. Faqih, Sekjen Majelis Ulama Indonesia Amiesyah Tambunan, Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Ishomuddin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis serta selebriti Raffi Ahmad.

Pada sesi 2 dilakukan penyuntikan terhadap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Ketua Umum PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Risyidin, perwakilan dari Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Ronal Tapilatu, perwakilan dari KWI Agustinus Heri, perwakilan dari PDHI I Nyoman Suarthanu, perwakilan dari Permabudhi Partono Bhikkhu N. M dan perwakilan dari Matakin Peter Lesmana.

Sedangkan pada sesi 3 disuntuk Kepala BPOM Penny Kusumastuti Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Rosan Roeslani Perkasa, Sekjen Ikatan Bidan Indonesia Ade Zubaedah, perawat Nur Fauzah, apoteker Lusy Noviani, buruh Agustini Setiyorini, perwakilan pedagang Narti, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito serta juru bicara vaksinasi Reisa Broto Asmoro.

Sebelumnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin penggunaan darurat atau "Emergency Use Authorization" (EUA) untuk vaksin COVID-19 produksi Sinovac pada Senin (11/1).

Sedangkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Jumat (8/1) memastikan vaksin COVID-19 produksi Sinovac suci dan halal.

Baca juga: Vaksinator : Vaksin berhasil disuntikan ke Presiden tanpa rasa sakit

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021