Sebagian besar dana IPO ini akan digunakan untuk pengembangan usaha. Rinciannya 42,6 persen untuk pembangunan laboratorium serta pembangunan cabang di Makassar, Surabaya, dan Medan. Ketiga ekspansi ini diharapkan selesai pada 2021
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan penyedia layanan laboratorium PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, melalui mekanisme penawaran umum perdana atau IPO sekaligus menjadi perusahaan tercatat ketiga pada 2021.

Emiten berkode saham DGNS itu melepas 250 juta lembar saham baru atau 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga Rp200 per saham, sehingga perseroan meraup dana segar Rp50 miliar. Perseroan menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Direktur Utama Diagnos Laboratorium Mesha Rizal Sini mengatakan, IPO merupakan langkah strategis bagi perusahaan dalam upaya untuk memperluas jejaring dan memberikan layanan terbaik kepada masyarakat di seluruh Indonesia.

"Sebagian besar dana IPO ini akan digunakan untuk pengembangan usaha. Rinciannya 42,6 persen untuk pembangunan laboratorium serta pembangunan cabang di Makassar, Surabaya, dan Medan. Ketiga ekspansi ini diharapkan selesai pada 2021," ujar Mesha.

Mesha menambahkan, perusahaan juga akan mengoptimalkan operasional di laboratorium yang sudah ada dan membeli kendaraan. Lalu, sebesar 57,4 persen dana IPO akan digunakan untuk modal kerja.

Corporate Secretary Diagnos Laboratorium Fanfan Riksani mengatakan, bersamaan dengan IPO ini, perseroan juga mengadakan Program Alokasi Saham untuk karyawan (Employee Stock Allocation/ESA) dengan mengalokasikan sebanyak-banyak sebesar 1 juta lembar saham atau 0,08 persen dari jumlah yang disetor perusahaan sebesar Rp25 juta.

Menurut Fanfan, Program ESA adalah upaya perusahaan untuk memberikan penghargaan kepada manajemen dan karyawan atas kontribusinya dalam membangun dan membesarkan Diagnos Laboratorium.

"Kami berkeyakinan kebijakan ini akan semakin meningkatkan rasa memiliki manajemen dan karyawan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan value perusahaan," ujar Fanfan.

Ia juga berharap, kinerja positif perseroan akan memberikan nilai tambah bagi investor dan pemangku kepentingan. Perseroan pun akan terus berupaya menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat dan tetap mengacu pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

Pada perdagangan perdana, saham DGNS terpantau naik 70 poin atau terkena batas Auto Rejection Atas (ARA) 35 persen ke posisi Rp270 per saham.


 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021