Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan menggenjot perubahan ke arah kebijakan transformasi digital sebagai upaya untuk meningkatkan kontribusi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor kelautan dan perikanan nasional.

"Saya yakin dengan adanya digitalisasi ini PNBP KKP dapat meningkat pesat," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, dalam Rapat Koordinasi dengan Direktoral Jenderal Perikanan Tangkap KKP di Jakarta, Jumat.

Menteri Trenggono mengingatkan bahwa sistem teknologi sudah berkembang pesat sehingga produktifitas di setiap kapal yang berlayar mencari ikan dapat dimonitor 24 jam per hari atau setiap saat.

Hal tersebut, lanjutnya, dinilai akan memudahkan keterlacakan data mulai dari jenis ikan yang ditangkap, hingga berat tangkapan ikan di kapal tersebut, sehingga semua harus terintegrasi di dalam sebuah sistem yang akurat.

Menurut dia, negara lain sudah banyak yang menggunakan teknologi canggih untuk mendapatkan akurasi dalam menghimpun data dari nelayan.

Baca juga: Menteri Kelautan targetkan RI jadi produsen udang vaname terbesar

Untuk itu, ia pun mendorong agar kegiatan uji coba dapat segera dilakukan sehingga pada pertengahan tahun 2021 sistem tersebut sudah layak digunakan.

Selain itu, ujar dia, sistem terbaru tersebut juga harus terintegrasi dengan Smart Card atau Kartu Pintar yang akan diterbitkan oleh DJPT untuk para nelayan di Indonesia.

"Negara lain sudah banyak yang menggunakan teknologi ini dan kita juga harus segera melakukan pembenahan data melalui digitalisasi. Saya harap program ini dapat segera direalisasikan maksimal pertengahan tahun ini sudah lolos uji coba. Dan yang tidak kalah penting sistem ini juga harus terintegrasi dengan Smart Card," kata Menteri Kelautan dan Perikanan.

Plt. Dirjen Perikanan Tangkap KKP Muhammad Zaini mengatakan bahwa saat ini tahap awal proses pengembangan teknologi tersebut sudah berjalan.

Menurut Zaini, sistem yang akan diaplikasikan bisa memudahkan pendataan di pelabuhan pada saat kapal mendarat sehingga proses konfirmasi data bisa dilakukan lebih cepat.

Hal ini akan lebih memudahkan KKP dalam menghitung jumlah produktivitas nelayan beserta harga jual hasil tangkapan.

Baca juga: Menteri Trenggono genjot produktivitas sektor perikanan budi daya

"Kami akan menggunakan alat yang sudah teruji dengan baik sehingga mempercepat pelaksanaan di lapangan. Nantinya sistem ini akan terhubung dengan pendataan di seluruh pelabuhan di Indonesia sehingga kita bisa mendata jumlah hasil tangkapan secara lebih presisi," ucap Zaini.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021