Jakarta (ANTARA) - Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal menilai merger dua startup berstatus decacorn dan unicorn yaitu Gojek dan Tokopedia berpotensi mampu mendorong keberlangsungan bisnis UMKM melalui basis digital.

“Efeknya positif dan momentumnya tepat. Dengan peluang yang timbul di masa pandemi di mana semakin banyak UMKM yang mengubah strateginya menjadi go digital saya rasa merger kedua perusahaan akan mampu mengoptimalkan momentum itu,” katanya di Jakarta, Jumat.

Fithra menyatakan dorongan berbasis digital melalui merger kedua perusahaan tersebut akan mampu mengangkat UMKM ke level selanjutnya terutama di tengah masa pandemi COVID-19.

Terlebih lagi, menurutnya kondisi pandemi COVID-19 telah menghadirkan tantangan bagi UMKM namun jika mereka bergabung ke platform digital seperti yang dikelola Gojek dan Tokopedia maka transaksi memiliki peluang untuk naik hingga ratusan persen.

Baca juga: Indef: Merger Tokopedia-Gojek "win-win solution"

Ia menjelaskan kemampuan Gojek dan Tokopedia mendorong bisnis UMKM untuk go digital dapat dilihat dari pertambahan jumlah pelaku usaha kecil yang bergabung dalam ekosistemnya.

Ia menyebutkan UMKM yang bergabung pada Gojek selama masa pandemi bertambah lebih dari 600 ribu mitra sedangkan pada Tokopedia melonjak dari 3 juta menjadi sekitar 10 juta.

"Beralihnya perilaku konsumen ke layanan dan transaksi digital mendorong pelaku usaha untuk juga pindah ke ekosistem digital demi mendapatkan pasar sehingga jumlah UMKM dan transaksi di Gojek ataupun Tokopedia selama pandemi naik,” katanya.

Fithra mengatakan nantinya jutaan UMKM di platform Tokopedia dapat memanfaatkan infrastruktur logistik yang telah dikembangkan Gojek agar lebih cepat dalam mengirim barang sehingga semakin mendorong pertumbuhan bisnis sekaligus meningkatkan kenyamanan konsumen.

Oleh sebab itu, Fithra menyatakan merger Gojek dan Tokopedia tidak hanya menguntungkan bagi merchant UMKM, namun juga konsumen sehingga dari skala ekonomi turut meningkat.

“Dengan skala ekonomi yang semakin besar maka keduanya bisa beroperasi lebih efisien sehingga cost per output dan cost per production rendah. Kondisi ini menguntungkan user yaitu konsumen dan merchant UMKM di platform itu,” jelasnya.

Ia menjelaskan Gojek dan Tokopedia pasti sudah memiliki strategi matang sehingga dapat menjaga prospek bisnisnya dengan melakukan diversifikasi menuju super-apps yang tidak hanya berpijak pada satu lini bisnis saja.

Baca juga: Peneliti: Merger Gojek-Tokopedia perlu aspek perlindungan konsumen

Ia menambahkan, merger Gojek dan Tokopedia memicu efek bandwagon yaitu akan banyak pelaku bisnis digital lainnya yang terinspirasi untuk mengambil strategi serupa karena menilai potensi bisnis lebih besar.

“Pandemi ini mempercepat the future of economic. Kondisi ini harusnya dihadapi 5-10 tahun ke depan tapi karena kesulitan yang muncul situasi terjadi lebih cepat,” ujarnya.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021