Jakarta (ANTARA) - Hyundai Motor Group menyeriusi kehadirannya di pasar kendaraan hidrogen China yang bakal tumbuh pesat di masa mendatang, dengan membangun fasilitas produksi sel bahan bakar di Guangzhou.

Kontrak investasi yang ditandatangani bersama pemerintah Provinsi Guangzhou, Jumat (15/1) waktu setempat, itu menjadwalkan bahwa konstruksi fasilitas Hyundai akan dimulai bulan depan dan akan selesai pada paruh kedua 2022.

Baca juga: Hyundai perbarui KONA lebih bertenaga dan gesit

Pabrik tersebut akan menjadi basis produksi sel bahan bakar pertama Grup Hyundai di luar Korea, dengan kapasitas awal untuk memproduksi 6.500 unit sistem sel bahan bakar per tahun. Grup Hyundai secara bertahap akan meningkatkan kapasitas sesuai dengan permintaan pasar.

Pabrik Guangzhou akan memanfaatkan keahlian luas Grup Hyundai dalam produksi sistem sel bahan bakar untuk mengamankan posisi kepemimpinan teknologi dalam industri hidrogen yang berkembang pesat di China, kata Hyundai dalam pernyataan resmi, dikutip Sabtu.

Di pabrik baru, Grup Hyundai akan memproduksi sistem sel bahan bakar yang sama seperti yang digunakan untuk SUV listrik Hyundai NEXO.

Hyundai juga akan bermitra dengan perusahaan China untuk berpartisipasi dalam proyek percontohan dan inisiatif terkait hidrogen dari pemerintah Guangdong, yang akan membantu Hyundai mengamankan keunggulan kompetitif dalam industri hidrogen China.

Baca juga: Hyundai tarik kembali 471 ribu Tuscon karena berpotensi kebakaran

Perusahaan global dari Jepang, Jerman, Inggris, dan negara lain juga telah bekerja dengan mitra China untuk mengembangkan teknologi yang berkaitan dengan kendaraan sel bahan bakar dan untuk memajukan industri hidrogen lokal.

Pada Oktober 2020, China Society of Automotive Engineers merilis peta jalan teknologi, di bawah bimbingan Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi. Peta jalan tersebut mencerminkan ambisi China untuk mewujudkan 1 juta kendaraan listrik sel bahan bakar (FCEV) di jalan-jalan di negara itu pada tahun 2035 yang berpusat pada kendaraan komersial.

Kembali ke Desember 2018, Hyundai juga telah mengumumkan peta jalan jangka panjangnya dan menegaskan kembali komitmennya untuk mempercepat pengembangan masyarakat hidrogen dengan memanfaatkan pengalamannya.

Sebagai bagian dari rencana ini, Grup Hyundai menargetkan untuk memproduksi 700.000 sistem sel bahan bakar setiap tahun untuk memenuhi permintaan dari berbagai sektor industri.

Hyundai telah mengembangkan sistem sel bahan bakar sejak lebih tujuh tahun lalu dan memproduksi massal kendaraan hidrogennya ix35 pada 2013, sebelum meluncurkan penerusnya NEXO pada 2018.

Grup Hyundai juga telah mengirimkan tujuh unit pertama truk FUel Cell XCIENT, kendaraan listrik yang berbahan bakar hidrogen--yang diproduksi secara massal--, ke pelanggan di Swiss tahun lalu.

Baca juga: Apple - Hyundai bahas mobil listrik & baterai, berpeluang kerja sama?

Baca juga: Kantor Asia Pasifik Hyundai di Malaysia bakal pindah ke Indonesia

Baca juga: Hyundai akan bangun pabrik bahan bakar hidrogen di China
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021