Orang pusat dan daerah lain justru datang membantu kenapa kita justru ingin meninggalkan daerah, mari berdoa semoga Allah SWT meringankan beban ini
Mamuju (ANTARA) - Anggota DPR asal Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Barat Dr H Suhardi Duka meminta warga tidak meninggalkan Kota Mamuju karena isu adanya bencana tsunami dan gempa susulan yang akan lebih dahsyat.

"Bagi yang mencintai Mamuju jangan tinggalkan daerah Mamuju, di tengah bencana gempa seperti kondisi sekarang ini justru kita harus saling membantu," katanya di Mamuju, Ahad.

Ia mengatakan bahwa masyarakat justru harus saling membutuhkan, gotong royong bahu membahu di tengah bencana.

"Orang pusat dan daerah lain justru datang membantu kenapa kita justru ingin meninggalkan daerah, mari berdoa semoga Allah SWT meringankan beban ini," katanya.

Suhardi Duka yang juga mantan Bupati Mamuju dua periode juga membagikan sembako kepada pengungsi gempa yang ada di Kabupaten Mamuju.

"Saya tetap bersama masyarakat Mamuju dan Majene dan semoga masyarakat tetap tabah dan sabar melalui cobaan ini," kata Suhardi Duka.

Sementara itu, korban gempa Mamuju dan Majene terus bertambah menjadi 51 orang akibat tertimpa reruntuhan bangunan sementara di Kabupaten Majene terdapat delapan orang.

Korban luka berat dan menjalani rawat inap sebanyak 189 orang sementara luka ringan dan rawat jalan 637 orang.

Sementara masyarakat pengunsi mencapai 15.000 orang disejumlah titik daerah kabupaten Mamuju dan Majene

Gempa Mamuju telah mengakibatkan kantor Gubernur Sulbar roboh dan rata dengan tanah selain itu bangunan rumah sakit berlantai lima di kota Mamuju, pusat perbelanjaan dan pusat pelayanan publik lainnya juga roboh beserta ratusan permukiman warga rusak total.

Baca juga: Kepala BNPB minta warga Mamuju tak percaya hoaks terkait gempa Sulbar

Baca juga: BNPB catat total korban gempa Sulbar 73 orang, mengungsi 27.850

Baca juga: Bantuan gempa Mamuju agar pakai skala prioritas

Baca juga: Dana stimulan bagi rumah rusak akibat gempa Sulbar disiapkan BNPB

Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021