Jakarta (ANTARA) - Pakar kesehatan masyarakat Prof. dr. Hadi Pratomo, MPH, DrPH mengatakan masyarakat harus diberikan peran secara aktif agar bisa mengubah perilaku secara bersama-sama sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.

Prof dr Hadi Pratomo yang juga Ketua Tim Periset Pemberdayaan, Edukasi dan Literasi Terkait COVID-19 untuk Perubahan Perilaku Komunitas UI itu dalam keterangannya yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu, mengemukakan pemberian peran aktif pada masyarakat serta pendampingan ini yang dinilai belum diterapkan oleh pemerintah.

"Gunakan pendekatan, tidak bisa hanya disuruh-suruh, tapi harus partisipatif, mereka diberikan peran yang aktif untuk ubah perilaku," kata Hadi.

Baca juga: Berproses mewujudkan kekebalan komunitas

Baca juga: Pemberian vaksin diharapkan terbentuk "herd immunity"


Dia menjelaskan salah satu masalah dimana masyarakat Indonesia cenderung abai terhadap protokol kesehatan, dikarenakan masyarakat tidak melihat virusnya secara kasat mata.

Sementara itu, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Dr Sonny Harry B Harmadi mengakui bahwa abainya protokol kesehatan di masyarakat karena virus yang tak terlihat.

Sonny menyebutkan hasil survei Badan Pusat Statistik menunjukkan alasan orang tidak menerapkan protokol kesehatan 3M, salah satunya karena yakin di sekelilingnya tidak ada kasus.

"Karena dia yakin, maka mereka berpikir bebas tidak menerapkan 3M. Padahal, berbeda dengan beberapa penyakit, COVID-19 baru ketahuan seseorang memiliki virus kalau dites, karena banyak orang tanpa gejala," kata Sonny.

Baca juga: Pakar kesehatan dorong peran tokoh masyarakat untuk dukung PPKM

Baca juga: Protokol kesehatan harusnya sudah jadi gaya hidup


Oleh karena itu, menurut Prof Hadi, yang perlu dilakukan adalah membuat hal yang tak kasat mata seperti virus tersebut menjadi tampak dan terlihat dengan media visual. "Buat visual hal yang tidak tampak, perkenalkan dan dampingi, berikan pelatihan. Memang perlu waktu, tidak instan," kata Hadi.

#satgascovid19 #pakaimasker #jagajarak #cucitanganpakaisabun

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021