Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp7 triliun dari lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara tambahan dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp8,15 triliun.

Keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diterima di Jakarta, Rabu, menyebutkan lelang ini untuk memenuhi pembiayaan penanganan pandemi dalam APBN.

Pemerintah memenangkan seluruh penawaran masuk untuk seri PBS027 sebesar Rp0,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,61857 persen.

Untuk seri PBS017, pemerintah juga memenangkan seluruh jumlah penawaran masuk sebesar Rp0,25 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,44382 persen.

Untuk seri PBS029, pemerintah memenangkan seluruh jumlah penawaran masuk sebesar Rp1,87 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,56326 persen.

Untuk seri PBS004, pemerintah memenangkan seluruh jumlah penawaran masuk sebesar Rp1,86 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,62 persen.

Untuk seri PBS028, pemerintah memenangkan Rp2,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,04576 persen dari penawaran masuk Rp3,96 triliun.

Dengan adanya lelang ini, maka secara keseluruhan jumlah pembiayaan negara yang berasal dari sukuk negara selama Januari 2021 mencapai Rp32 triliun.

Lelang tambahan sukuk ini dilakukan pemerintah di luar jadwal rutin, karena rendahnya penawaran yang masuk dari lelang sukuk pada Selasa (26/1) yaitu hanya sebesar Rp23,34 triliun.

Dari lelang enam seri sukuk tersebut, pemerintah menyerap dana Rp9 triliun. Realisasi lelang ini jauh di bawah target indikatif yang ditetapkan sebelumnya Rp14 triliun.

Baca juga: Pemerintah serap Rp9 triliun dari lelang sukuk
Baca juga: Lelang sukuk tambahan serap Rp4,7 triliun
Baca juga: Pemerintah serap Rp11,3 triliun dari lelang sukuk awal tahun 2021

Pewarta: Satyagraha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021