Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga memberikan motivasi kepada anak-anak pengungsi yang terdampak gempa Sulawesi Barat di Kabupaten Mamuju, Kamis (28/1) agar mereka tetap bersemangat dan ceria.

Menurut siaran pers dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang diterima di Jakarta, Jumat, Bintang sempat menerima gambar buatan Ilham, salah satu anak di pengungsian di Stadion Manakarra, Kabupaten Mamuju.

"Anak itu ingin menitipkan lukisannya yang menggambarkan situasi saat bencana terjadi. Harapan kita ke depan tidak ada lagi air mata perempuan dan anak yang menetes di pengungsian ini," kata Bintang.

Baca juga: Menteri PPPA pastikan pemenuhan hak pengungsi perempuan-anak di Mamuju

Gambar yang diberikan Ilham kepada Bintang tersebut melukiskan potret seorang ibu yang sedang menangis. Bintang mengatakan kerja sama seluruh pemangku kepentingan harus diperkuat agar tidak ada lagi air mata perempuan dan anak di lokasi pengungsian.

"Gotong royong dan bergandengan tangan harus kita lakukan dengan semua pihak untuk memastikan hak mereka dan tidak ada lagi kesedihan dan air mata," tuturnya.

Selain mengunjungi posko pengungsian di Stadion Manakarra, Bintang juga meninjau Rumah Sakit Lapangan TNI Angkatan Darat di Markas Korem 142/Tatag Mamuju untuk emmastikan fasilitas dan layanan kesehatan bagi perempuan dan anak.

Baca juga: Menteri PPPA kagumi kemandirian rumah sakit lapangan TNI-AD

Pada kesempatan tersebut, Bintang juga sempat memberikan nama kepada bayi yang baru dilahirkan di rumah sakit lapangan tersebut.

Bintang bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi Mamuju untuk meninjau lokasi terdampak bencana pada Kamis (28/1).

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah melakukan berbagai upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak dalam situasi darurat bencana di Sulawesi Barat.

Upaya respon cepat yang dilakukan berupa peninjauan ke lapangan untuk menilai kondisi perempuan dan anak serta menghimpun data cepat perempuan dan anak.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Barat, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI), Karangpuang, Tim Psikolog TNI AL, dan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) mengaktivasi Tenda Ramah Perempuan dan Anak untuk melakukan dukungan psikososial awal serta membangun Pos Ramah Perempuan dana Anak. 

Baca juga: Menteri PPPA: Perempuan-anak harus diutamakan dalam penanganan bencana
Baca juga: Menteri PPPA pastikan perempuan-anak aman dan nyaman di pengungsian
Baca juga: Menteri PPPA: Perempuan kekuatan bangsa hadapi pandemi COVID-19

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021