Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam hal iniBadan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) melakukan penandatanganan kontrak payung dengan Fiberhome, Telkom Infra, dan Multitrans Data untuk penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Johnny G Plate, mengatakan bahwa kontrak tersebut dilakukkan sebagai wujud akselerasi daya serap belanja negara untuk menjadi stimulus mendorong likuiditas agar segera mengalir pada perekonomian masyarakat dan perekonomian korporasi.

"Dalam rangka pembangunan the middle-mile dan last-mile infrastruktur telekomunikasi di Indonesia oleh BAKTI Kominfo, maka tim kerja BAKTI Kominfo mengambil inisiatif lebih awal pada kuartal keempat tahun 2020 untuk memulai proses pengadaan pembangunan infrastruktur TIK yang dimaksud," ujar Menkominfo dalam konferensi pers virtual, Jumat.

Menteri Johnny menyatakan saat ini masih ada 12.548 desa/kelurahan yang belum terjangkau oleh jaringan 4G dari total 83.218 desa/kelurahan di seluruh Indonesia, dan diharapkan supaya dapat diselesaikan di tahun anggaran 2021-2022.

Baca juga: Menteri Digital ASEAN sepakati kerja sama dengan AS, China dan India

Baca juga: Kominfo optimasi TIK untuk tangani pandemi


Menurut Menteri Johnny, infrastruktur digital yang tangguh merupakan prasyarat untuk transformasi digital yang lebih merata dan menyeluruh. Koneksi internet dan jaringan telekomunikasi yang baik akan meningkatkan partisipasi publik di ruang digital sekaligus memperluas akses masyarakat untuk memperoleh manfaat digitalisasi.

"Dalam jangka panjang hal ini tidak saja untuk mempercepat pulihnya perekonomian Indonesia, namun juga dapat meningkatkan kapasitas perekonomian Indonesia," kata Menkominfo.

Setelah penandatanganan kontrak ini, Kemitraan Fiberhome – Telkom Infra – Multitrans Data segera akan melaksanakan pembangunan BTS 4G di Paket 1 dan Paket 2 selama 2 tahun (2021 – 2022) dan diteruskan dengan pelaksanaan operasional dan pemeliharaan terhadap jaringan BTS 4G yang telah dibangun beserta seluruh perangkat dan infrastruktur pendukungnya.

Nilai total dari kedua paket tersebut setara dengan sekitar Rp7,5 triliun.

Direktur Utama BAKTI Kominfo, Anang Latif, mengatakan konsorsium ini telah melalui seleksi yang ketat, yang menurut laporan dari kelompok kerja pengadaan, paling layak untuk mengerjakan untuk target waktu yang telah ditetapkan.

"Harapannya dengan penandatangan pagi ini kami Kominfo bisa memulai sebuah pekerjaan yang mulia untuk memastikan proses transformasi digital ini bisa segera dimulai dan bisa dinikmati oleh seluruh sektor, seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia," ujar Anang.

Paket 1 mencakup 1.364 desa dan kelurahan yang terdiri atas 132 desa/kelurahan di Sumatera (Area 1), 456 desa/kelurahan di Nusa Tenggara (Area 2), dan 776 desa/kelurahan di Kalimantan (Area 3). Sedangkan Paket 2 mencakup 1.336 desa dan kelurahan yang terdiri atas 536 desa/kelurahan di Sulawesi (Area 4), dan 800 desa/kelurahan di Maluku (Area 5).

"Kami sangat terhormat untuk berpartisipasi dalam proyek ini. PT Fiber Home Indonesia berdedikasi di Indonesia selama lebih dari 10 tahun, dan misi perusahaan kami adalah menghubungkan Indonesia dengan semua orang, segalanya dan dimana saja," ujar Huang Liang, perwakilan penyedia layanan dari Kemitraan Fiberhome, Telkom Infra, dan Multitrans Data.

"Dengan penyelesaian proyek ini kami berkomitmen menyediakan konektivitas internet dunia digital ke daerah pedesaan di Indonesia dengan harapan memacu ekonomi digital tumbuh lebih cepat dalam pertempuran dengan COVID-19," dia menambahkan.

Baca juga: Kominfo: Penanganan COVID-19 perlu kolaborasi

Baca juga: Proses seleksi 2,3GHz dihentikan, Menkominfo pastikan 5G tetap jalan

Baca juga: Operator seluler hormati putusan Kominfo hentikan seleksi 2,3GHz

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021