Mamuju (ANTARA) - Rumah sakit lapangan yang berada di Korem 142/Tatag melakukan operasi terhadap tiga warga korban gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, Ahad.

Operasi secara nonstop terhadap tiga warga tersebut dipimpin langsung Wakil Kepala Kesdam XIV/Hasanuddin Letkol Ckm dr I Wayan Gede Suarsana SpB (K) Onk, dibantu tim tenaga medis Rumah Sakit Lapangan TNI-AD.

Operasi pertama dilakukan terhadap seorang warga korban gempa bernama Ny. Emma (60) warga Jalan Kelapa Mamuju yang menderita tumor di leher dengan "Kista Ductus Thyroglossus".

"Kami melakukan operasi terhadap Ny. Emma sekitar dua jam karena operasi tumor pada bagian leher agak sulit pengangkatan kelenjar gondok," ucap I Wayan Gede Suarsana.

Baca juga: RS TNI-AD tampung 100 korban gempa Sulbar

Baca juga: RS Sulawesi Barat operasi pasien COVID-19


Proses operasi lanjutnya, berjalan lancar dan tidak ada pendarahan dan suara tetap normal.

Ia mengimbau seluruh masyarakat yang menderita penyakit, baik sebelum gempa bumi maupun setelah terjadi gempa bumi, agar segera mendatangi rumah sakit Lapangan TNI-AD yang ada di Korem 142/Tatag.

"Berobat di sini (Rumah Sakit Lapangan TNI-AD) gratis dan tidak ada persyaratan khusus. Fasilitasnya sesuai dengan rumah sakit standar yang ada," kata I Wayan Gede Suarsana.

Sementara, Dandenkesyah 14.04.02 Parepare Letkol Ckm Asnawi S. Kep.Ners mengatakan operasi secara nonstop terhadap tiga pasien itu dilakukan dengan skema waktu empat jam.

"Operasi pertama, warga penderita tumor di leher dengan waktu operasi sekitar dua jam," kata Asnawi.

Operasi kedua lanjut Asnawi, dilakukan terhadap warga yang menderita tumor di payudara dengan waktu sekitar satu jam.

"Tindakan operasi kedua dilakukan pada warga penderita tumor di kepala dan juga berlangsung sekitar satu jam," ucap Asnawi.

Salah seorang keluarga pasien Ayu (40) mengungkapkan sejak gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, pada 15 Januari 2021 dia dan ibu mertuanya (Ny. Emma) bersama keluarganya yang lain mengungsi di Gereja Bethel Indonesia.

"Selama di pengungsian ibu sering mengeluh sakit pada bagian tenggorokan dan susah menelan," kata Ayu.

Melalui bantuan kerabatnya, Ayu mengaku disarankan mendatangi rumah sakit lapangan TNI-AD untuk melakukan pemeriksaan.

"Dengan bantuan kerabat, kami sekeluarga sepakat mengantar ibu ke rumah sakit Lapangan Korem 142/Tatag" ucapnya.

Atas nama keluarga, dia mengucapkan terima kasih kepada dokter yang telah menangani ibunya. "Rumah sakit Lapangan TNI AD ini, sangat menolong masyarakat yang menjadi korban gempa bumi," ujar Ayu.*

Baca juga: PMI-Basarnas cari korban tertimbun puing RS Mitra Mankarra Mamuju

Baca juga: Tim SAR lakukan pencarian korban di RS Manakarra setelah terima aduan

Pewarta: Amirullah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021