Banda Aceh (ANTARA) - Nilai ekspor dari Provinsi Aceh mengalami peningkatan pada Desember 2020 sebesar 32,96 juta dolar AS meningkat 40,61 persen dibandingkan dengan November 2020 yang hanya 23,47 juta dolar AS.

"Ekspor terbesar pada Desember 2020 adalah kelompok komoditi non migas, yaitu bahan bakar mineral sebesar 20,48 juta dolar AS dengan komoditas utama berupa batubara yang dilumasi maupun tidak,"  kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Ihsanurrijal saat konferensi pers virtual, di Banda Aceh, Senin.

Tujuan ekspor komoditi non migas terbesar adalah negara India yaitu senilai 20,09 juta dolar AS.

Sementara itu, prosentase total nilai ekspor komoditi asal Aceh yang diekspor melalui provinsi lain mencapai  37,86 persen terhadap total ekspor komoditi Aceh.

Kemudian, kata Ihsanurrijal, untuk nilai impor Aceh pada Desember 2020 senilai 2,23 juta dolar AS, mengalami penurunan 83,64 persen dibandingkan November 2020.

"Selama Desember 2020 nilai impor komoditi non migas yang paling besar adalah kelompok komoditi kendaraan dan bagiannya yaitu sebesar 302,22 ribu dolar AS," katanya.

Sedangkan, untuk neraca perdagangan Aceh pada bulan Desember 2020 mengalami surplus sebesar 30,74 juta dolar AS atau mengalami peningkatan.

"Neraca perdagangan meningkat sebesar 212,31 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya," ujarnya.
Baca juga: BI Aceh latih UMKM untuk tingkatkan potensi ekspor
Baca juga: Menteri Kelautan dorong ekspor ikan dapat langsung dari Aceh
Baca juga: Permintaan ekspor minim, Kopi Gayo menumpuk di gudang

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021