banjir merendam ratusan rumah dengan ketinggian di atas satu meter
Jakarta (ANTARA) - Banjir yang merendam permukiman penduduk di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Jumat pagi, akibat air kiriman dari Bogor, Jawa Barat tertahan karena laut sedang pasang, kata otoritas setempat.

"Kalau laju air dari hulu ke hilir bisa dikendalikan dengan optimal,  saya yakin banjir di Kampung Melayu  bisa reda," kata Lurah Kampung Melayu, Setiyawan, di Jakarta.

Baca juga: BPBD DKI imbau warga bantaran sungai waspadai banjir

Ratusan rumah penduduk di Kebon Pala terendam banjir dengan ketinggian lebih dari satu meter  pada pukul 04.30 WIB.

Banjir terjadi setelah beberapa jam sebelumnya Bendung Katulampa mengeluarkan status siaga 3 dengan tinggi muka air (TMA) mencapai 100 sentimeter pada Kamis (4/2) malam.

Air kiriman tersebut melintas di permukiman penduduk Kebon Pala melalui aliran Sungai Ciliwung yang membelah kawasan setempat.

Banjir setinggi 100 sentimeter di Kebon Pala, kata Setiyawan, juga dipengaruhi situasi air laut pasang di bagian hilir Sungai Ciliwung.

Baca juga: Sudin SDA Jakbar perbaiki empat pompa stasioner antisipasi genangan

"Dari semalam situasi air laut memang sedang pasang sehingga laju dari dari hulu yang memiliki volume cukup tinggi, tertahan di hilir. Dampaknya ya meluap," katanya.

Terdapat sekitar 817 warga di RW04, RW05, RW07 dan RW08 yang kini terdampak banjir.

Setiyawan berharap proyek Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bisa segera diselesaikan agar air yang turun ke hilir bisa dikendalikan secara optimal.

"Selain itu juga perlu dilakukan normalisasi sungai. Terakhir dinormalisasi pada 2015 hingga 2017. Sekarang RW01, RW02 dan RW03 Kebon Pala sudah bebas banjir," katanya.

Baca juga: Katulampa Siaga III akibat hujan deras

Warga RT11 RW05 Kebon Pala, Ponidi (58), mengatakan banjir di wilayah setempat terjadi sekitar pukul 04.30 WIB.

"Kami sudah biasa sama banjir begini. Infonya hujan deras di Bogor dari siang sampai malam. Makanya sampai di sini jam 01.00 WIB air kali sudah tinggi, terus meluap setelah saya selesai shalat Subuh," katanya.

Mayoritas warga memilih bertahan di lantai dua rumah mereka dan berharap banjir bisa segera teratasi.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021