Pontianak (ANTARA) - Koramil 1202-04/Seluas mencatat puluhan rumah di Dusun Bangum, Desa Seluas dan Dusun Sungai Biang, Desa Bengkawan, Kecamatan Bengkayang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, terendam banjir hingga setinggi 1,4 meter dampak meluapnya air Sungai Kumba yang berada di kawasan pemukiman.

"Hasil pantauan kami sementara ini, untuk di Dusun Bangum, Desa Seluas, ketinggian air mencapai kurang lebih 1,4 meter dan merendam sekitar 30 unit rumah. Sedangkan untuk Dusun Sungai Biang, Desa Bengkawan, ketinggian air mencapai sekitar 60 centimeter dan merendam 51 unit rumah masyarakat," kata Pjs Danramil 1202-04/Seluas Serma Hamdani saat dihubungi di Seluas, Jumat.

Dia menjelaskan dari hasil laporan Babinsa setempat kondisi terkini, air masih belum ada tanda-tanda akan surut. Namun demikian, banyak masyarakat masih bertahan di rumah masing-masing dengan membuat loteng darurat atau rumah panggung.

"Ada juga masyarakat yang mengungsi di tempat yang telah disediakan," kata Serma Hamdani.

Baca juga: Hujan lebat, banjir kembali rendam rumah warga Bengkayang

Baca juga: Daerah perbatasan di Bengkayang kembali alami banjir


Menurutnya, sampai saat ini para Babinsa akan terus memonitor kondisi terkini kedua wilayah tersebut, dan terus melakukan koordinasi dengan Bhabinkamtibmas serta instansi terkait lainnya.

"Mudah-mudahan airnya cepat surut, agar masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti biasa," katanya.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, dia mengimbau kepada warga agar tidak panik, tetap tenang, namun selalu peka terhadap perkembangan situasi alam di sekitarnya.

"Kami berharap banjir ini tidak berlangsung lama dan airnya segera surut, sehingga kita dapat beraktivitas kembali seperti biasanya,” katanya.

Sejumlah kabupaten di Kalbar, saat ini mengalami banjir, seperti beberapa daerah di Kabupaten Bengkayang, Kota Singkawang, Sambas dan lainnya.*

Baca juga: Bantuan dari asosiasi untuk bencana banjir di Bengkayang mengalir

Baca juga: Sejumlah sekolah di Bengkayang Kalbar terendam banjir

Pewarta: Andilala
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021