Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2015 dalam Perayaan Al Azhar untuk Hari Persaudaraan Kemanusiaan Sedunia di Mesir menyampaikan pentingnya peran ormas keagamaan dalam menyelesaikan berbagai persoalan.

"Peradaban manusia tengah menghadapi masalah yang menciptakan disrupsi besar. Maka, adalah tanggung jawab organisasi keagamaan untuk tampil sebagai penyelesai masalah," kata Din dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Kendati begitu, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia 2015-2020 itu menekankan ormas harus tampil dengan kerja sama antarumat berbagai agama.

Baca juga: Din Syamsudin nyatakan menolak masuk struktur MUI

Baca juga: Din Syamsuddin: Pendidikan karakter penting saat dan setelah pandemi


Menurut mantan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar-Agama dan Peradaban itu, kemitraan antarumat beragama sedunia sangat mendesak.

"Walaupun agama-agama berbeda secara teologis, tetapi mereka bertemu pandangan pada titik kemanusiaan. Agama memang dari Tuhan, tapi sejatinya untuk manusia dan kemanusiaan. Maka, tidak ada pemisahan antara persaudaraan keimanan dan persaudaraan kemanusiaan. Keduanya bagaikan dua sisi mata uang," katanya.

Guru Besar Politik Islam Global FISIP UIN Jakarta itu menyarankan agar Perayaan Hari Persaudaraan Kemanusiaan Sedunia di Mesir tidak berhenti pada seremoni dan diskusi saja. Akan tetapi, harus berlanjut pada aksi nyata kolaborasi umat lintas agama dalam membangun koeksistensi damai dan toleransi.

Baca juga: Din Syamsudin: Kata radikalisme mengandung dimensi positif dan negatif

Koeksistensi damai dan toleransi, kata dia, perlu berlanjut pada kolaborasi dalam berbagai sektor peradaban.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021