SNPTKKN merupakan sistem penerimaan mahasiswa baru berbasis daring untuk tujuh PTKKN di Indonesia, dengan menggunakan laman https://selnas.ptkkn@ac.id
Ambon (ANTARA) - Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen Kementerian Agama (Kemenag) Thomas Pentury meluncurkan Seleksi Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Negeri (SNPTKKN) Tahun 2021, di Ambon, Provinsi Maluku, Sabtu malam.

Digelar di auditorium Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon, SNPTKKN merupakan sistem penerimaan mahasiswa baru berbasis daring untuk tujuh PTKKN di Indonesia, dengan menggunakan laman https://selnas.ptkkn@ac.id.

Peluncuran itu dihadiri oleh Sekretaris Direktur Jenderal (Sesdirjen) Binmas Kristen Urbanus Rahangmetan, Direktur Pendidikan Agama Kristen Kemenag Pontus Sitorus, serta para rektor dan wakil rektor di tujuh PTKKN, di antaranya Rektor IAKN Taruntung Prof Lince Sihombing dan Ketua Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri (STAKPN) Sentani Fredrik Wamer.

Dirjen Bimas Kristen Kemenag Thomas Pentury dalam kesempatan itu mengatakan di Indonesia hanya ada tujuh PTKKN, yakni IAKN Toraja, IAKN Manado, IAKN Taruntung, IAKN Ambon, IAKN Kupang dan STAKPN Sentani.

Selama ini proses penerimaan mahasiswa baru di tujuh perguruan tinggi tersebut dilakukan menggunakan sistem manual, sehingga rata-rata para pendaftar yang mengikuti tes seleksi hanya berasal dari wilayah-wilayah di sekitarnya.

Karena itu, SNPTKKN dibuka untuk memberikan kesempatan dan akses bagi calon mahasiswa dari berbagai pelosok di Indonesia berkuliah di tujuh PTKKN yang ada.

Jalur penerimaan mahasiswa baru berbasis daring itu baru ketiga kalinya dilaksanakan. IAKN Taruntung menjadi lokasi peluncuran SNPTKKN selama dua tahun berturut-turut. Pada tahun 2021 ini IAKN Ambon yang menjadi tuan rumah.

Thomas berharap melalui SNPTKKN rekruitmen mahasiswa di tujuh PTKKN yang ada bisa tersebar secara merata, tidak hanya berasal dari wilayah yang sama. Selain itu, dari segi kualitas juga harus diperhitungkan.

"Berharap tahun ini akan ada kesempatan bagi mereka yang berada di Pulau Jawa karena sistemnya sudah berbasis online, waktunya juga cukup panjang sehingga calon yang akan masuk dari wilayah yang tidak ada lembaga pendidikan keagamaan Kristen
negeri bisa ikut serta," katanya.

Menurut Ketua Forum Pimpinanan Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Negeri (FPPTKKN) Agusthina Ch Kakiay, hasil evaluasi yang dilakukan terhadap sistem SNPTKKN selama dua tahun terakhir menunjukan jumlah calon mahasiswa di PTKKN mengalami peningkatan yang siginifikan.

Pada 2019 calon mahasiswa yang mendaftar secara daring via https://selnas.ptkkn@ac.id untuk tujuh PTKKN mencapai 1.000-an orang, kemudian meningkat tajam menjadi lebih dari 3.000 calon mahasiswa pada 2020.

"Target penerimaan mahasiswa baru ditentukan oleh masing-masing perguruan tinggi. Hasil evaluasi kita untuk tahun kedua pelaksanaan SNPTKKN dari segi kuantitas jumlahnya meningkat," katanya.

Agusthina yang juga Rektor IAKN Ambon mengatakan SNPTKKN tahun 2021 akan berlangsung hingga pertengahan Juli nanti, kemudian dilanjutkan dengan jalur mandiri atau ujian mandiri premium yang dilaksanakan oleh masing-masing PTKKN.

"Seleksi nasional akan dilakukan dalam empat tahap, selanjutnya akan dilaksanakan oleh masing-masing perguruan tinggi melalui jalur mandiri," demikian Agusthina Ch Kakiay.

Baca juga: Ditjen Bimas Kristen siap tingkatkan keterbukaan informasi publik

Baca juga: Mahasiswa Universitas Kristen Petra juarai kompetisi iklan se-Asia Pasifik

Baca juga: Justin Pasaribu Ketua WSCF Asia Pasifik

 

Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021