disalurkan PMI kepada penyintas gempa bumi di Sulbar
Jakarta (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) kembali menerima donasi sebesar 200 juta Won atau setara Rp2,4 miliar dari grup Bank Kookmin salah satu bank asal Korea Selatan yang akan kembali disalurkan untuk membantu penyintas atau korban gempa bumi di Sulawesi Barat (Sulbar).

"Bantuan ini segera disalurkan PMI kepada penyintas gempa bumi di Sulbar," kata Ketua Umum PMI Jusuf Kalla melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Sejak penggalangan dana gempa Sulbar dilakukan, total organisasi kemanusiaan tersebut telah menghimpun Rp5,2 miliar. Donasi yang terkumpul dari masyarakat maupun korporasi juga disalurkan secara cepat agar membantu penyintas gempa bumi di Sulbar.

"Semua bantuan PMI ini tidak terlepas dari donasi banyak pihak, oleh karena itu saya ucapkan terimakasih atas bantuan Bank Bukopin dan KB Multi Finance (grup Kookmin)," katanya.

Baca juga: PMI Jakarta Pusat imbau masyarakat donasi alat kesehatan

Baca juga: PMI pertemukan kembali puluhan penyintas gempa dengan keluarganya


Sementara itu, Presiden Direktur Bank Bukopin Rivan Purwantono mengatakan donasi tersebut merupakan bentuk kepedulian dan rasa belasungkawa atas bencana alam yang terjadi di Indonesia.

"Terimakasih atas respon PMI yang sangat cepat. Karena itu kami menyerahkan donasi ini untuk diserahkan ke Sulbar dan semoga dapat meringankan beban penyintas bencana," ujar dia.

Secara umum, sejak pertengahan Januari 2021 PMI telah menerjunkan 250 personel baik dari pusat maupun PMI wilayah ke lokasi bencana. Personel bencana dan kesehatan tersebut telah mendistribusikan sejumlah kebutuhan dasar serta memberikan pelayanan kesehatan.

Selain itu, PMI juga mengerahkan 15 unit ambulans, tiga truk logistik, 11 truk tangki, dua mobil kabin ganda, delapan mobil operasional, enam mobil bak terbuka, delapan motor trail dan satu unit mobil listrik.

Baca juga: PMI terima donasi penanganan gampa Sulbar dari Palang Merah China

Baca juga: Target penerimaan donasi PMI DKI diturunkan akibat COVID-19

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021