Jakarta (ANTARA) - PT Numex Teknologi Indonesia (LandX) mengumpulkan urun dana (crowdfunding) sebesar Rp6,69 miliar berkat dua proyek yang dirilis pada 2021.

Sejak mengantongi izin OJK No KEP-68/D.04/2020 tentang Pemberian Izin Usaha Penyelenggara Layanan Equity Crowdfunding per 23 Desember 2020, LandX membangun kepercayaan investor untuk mendorong pengusaha UMKM dan perusahaan rintisan dalam mengembangkan bisnis.

"Tim LandX sangat antusias dengan hasil tercapainya pengumpulan pendanaan pada dua proyek di LandX. Dengan waktu yang singkat, 2 perusahaan ini melangsungkan proses penawaran saham hanya dalam waktu 10 hari," kata Co-Founder LandX Romario Sumargo dalam siaran pers, Rabu.

"Kami melihat sejak resminya LandX mengantongi izin dari OJK, para investor anyar LandX semakin menaruh kepercayaannya kepada kami, mengingat maraknya perusahaan urun dana dengan modus penipuan," kata dia.

Baca juga: Panganfest digelar 21 Februari

Baca juga: Rahasia yang disembunyikan dari Silicon Valley


Sejak berdiri pada 2019, LandX menyalurkan dana hingga Rp20,44 miliar dan membagikan dividen sebesar Rp1,3 miliar kepada para investor

“Sebagai pemain baru, kami masih memiliki pekerjaan rumah yang cukup banyak, namun kami berupaya untuk tetap mengakomodir kebutuhan stakeholder kami. Angka tersebut menunjukkan bahwa animo masyarakat yang ingin memiliki penghasilan pasif dari kepemilikan saham cukup tinggi,” kata Romario.

Romario menambahkan, "Proyek yang dirilis perusahaan penerbit mayoritas adalah usaha properti, karena perusahaan tersebut memiliki tanah dan bangunan yang bisa menjadi safety net."

Berdasarkan profil investor LandX yang mencapai 18.277 pendaftar, mereka datang dari masyarakat perkotaan dengan rentang usia 20 tahunan dan mayoritas okupansi adalah karyawan.

Adapun profil pendaftar LandX, didominasi investor baru atau pemula yang berminat melakukan investasi dan mendapatkan penghasilan tambahan dengan minim resiko.

"Kami melihat bahwa trend masyarakat urban, khususnya pada generasi muda sudah melek dalam berinvestasi saham. Hal tersebut dapat terlihat pada profil investor di LandX yang mayoritas usianya antara 25 – 35 tahun dan masih aktif bekerja," tutup Romario.

Baca juga: Googleplex, industri kreatif, dan satu masa tanpa ketersesatan

Baca juga: Jakarta Smart City gandeng startup kembangkan fitur COVID-19

Baca juga: Startup Asetku salurkan dana termasuk untuk UMKM hingga Rp18 triliun

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021