Hal ini membantu penyediaan listrik menjangkau masyarakat secara lebih luas di Jawa Timur dan Bali, sehingga berujung pada pemulihan dan pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut
Jakarta (ANTARA) - PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) memberikan penjaminan pemerintah terhadap proyek pembangunan jaringan distribusi listrik di Jawa Timur dan Bali dalam upaya mendukung pengembangan infrastruktur listrik utama khususnya di Indonesia bagian Timur.

Direktur Utama PT PII M Wahid Sutopo mengatakan keberadaan PT PII bersama Kementerian Keuangan menyediakan penjaminan pemerintah, memberikan keyakinan kepada Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) untuk memberikan pembiayaan dengan skema biaya yang terjangkau kepada proyek tersebut.

"Hal ini membantu penyediaan listrik menjangkau masyarakat secara lebih luas di Jawa Timur dan Bali, sehingga berujung pada pemulihan dan pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut," ujar Sutopo melalui keterangan di Jakarta, Rabu.

Sutopo menuturkan proyek pembangunan jaringan distribusi listrik Jawa Timur dan Bali tersebut merupakan proyek PT PLN keempat yang mendapatkan jaminan pemerintah bersama dari Kementerian Keuangan dan PT PII.

Adapun proyek yang sebelumnya telah dijamin adalah proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga air di wilayah Indonesia Timur yang dilaksanakan oleh PT PLN dengan dukungan pembiayaan dari KfW, yaitu Hydropower Programme pada 5 September 2019 lalu. Kemudian 2 proyek pengembangan jaringan distribusi kelistrikan, yaitu wilayah Kalimantan dan Maluku-Papua dengan pendanaan dari ADB, serta wilayah Sulawesi dan Nusa Tenggara dengan pendanaan dari KfW.

Pada Rabu (10/2) ini secara daring telah dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Penjaminan Pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan PT PII atas Pinjaman Langsung (Direct Lending) dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk pembiayaan proyek Pembangunan Jaringan Distribusi Jawa Timur dan Bali.

Sistem kelistrikan wilayah Jawa Timur dan Bali adalah sistem yang terinterkoneksi dengan sistem Jawa-Bali untuk melayani kebutuhan listrik di Jawa Timur, Madura, dan Bali. Berdasarkan data 2019, jumlah pelanggan di Jawa Timur dan Bali adalah sekitar 13,48 juta pelanggan dengan kapasitas daya tersambung sekitar 24,39 GVA dan konsumsi daya sekitar 42,94 TWh.

Pengembangan sistem distribusi tersebut diperlukan guna mengakomodasi pertumbuhan penjualan, penambahan pelanggan, serta perbaikan dan peningkatan efisiensi keandalan sistem distribusi. Hal itu dilakukan dengan pembangunan Jaringan Tegangan Menengah (JTM), Jaringan Tegangan Rendah (JTR), trafo, dan sambungan pelanggan. Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat mendorong pencapaian target rasio elektrifikasi nasional 100 persen pada 2021.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan bahwa pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan konsisten untuk melanjutkan dukungannya untuk percepatan pembangunan infrastruktur di tengah pandemi COVID-19 khususnya melalui proyek jaringan distribusi PT PLN sebagai salah satu upaya pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional.

"Dengan memberikan dukungan melalui penjaminan pemerintah pada proyek ini, Kementerian Keuangan bersama dengan PT PII sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, mendukung PT PLN dalam mendapatkan pembiayaan yang terjangkau dari lembaga multilateral AIIB untuk mendukung peningkatan rasio elektrifikasi nasional yang nantinya dapat dinikmati oleh masyarakat di Kawasan Jawa Timur dan Bali," ujar Luky.

Direktur Utama PT PLN Zulkifli Zaini mengatakan PT PLN berharap masyarakat Indonesia terutama di wilayah Jawa Timur dan Bali akan dapat merasakan manfaat dari proyek tersebut dan juga diharapkan proyek itu dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga dapat berkontribusi meningkatkan kebutuhan rasio elektrifikasi nasional untuk masyarakat di wilayah tersebut.

"Kami ingin mengucapkan terima kasih atas kerja keras yang dihasilkan dari awal hingga ditandatanganinya proyek ini kepada jajaran PT PLN, Kementerian Keuangan, PT PII serta AIIB. Semoga kolaborasi yang telah kita bangun bersama ini dapat terus berlanjut untuk ke depannya," ujar Zulkifli.

Sebagai informasi, PT PLN telah memperoleh pendanaan berupa pinjaman langsung dari AIIB untuk Proyek Pengembangan Jaringan Distribusi di Jawa Timur dan Bali. Proyek tersebut telah mendapat pendanaan berupa pinjaman langsung dari AIIB kepada PT PLN senilai 310 juta dolar AS. Adapun lingkup pendanaan tersebut adalah untuk pengembangan akses jaringan distribusi di regional Jawa Timur dan Bali dan peningkatan keandalan sistem distribusi eksisting.

Baca juga: Pembangunan pembangkit listrik 2020 separuh target karena pandemi
Baca juga: PII jamin proyek pengembangan infrastruktur listrik kawasan timur RI
Baca juga: PII prediksi Indonesia akan dibanjiri kendaraan listrik


 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021