Jakarta (ANTARA) - Mayjen TNI Tugas Ratmono selaku Koordinator Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran mendapat apresiasi dari Duta Besar Arab Saudi atas kepemimpinan-nya yang dinilai sukses dalam merawat pasien COVID-19.

Termasuk pasien warga negara asing (WNA) di RSDC Wisma Atlet Kemayoran yang merupakan salah satu rumah sakit penanganan COVID-19 terbesar di dunia.

"Kemarin siang, kami diundang oleh Duta Besar Arab Saudi, beliau mengucapkan rasa terima kasih dan memberikan penghargaan pada tim Rumah Sakit Darurat-19 Wisma Atlet Kemayoran atas pelayanan yang beliau anggap sangat baik. Mudah-mudahan ini tidak hanya dirasakan beliau tetapi layanan ini dirasakan oleh semua pasien yang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran ini," kata Mayjen Tugas Ratmono, dalam pernyataan tertulis, di Jakarta, Rabu.

Apresiasi dianugerahkan secara langsung oleh Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Esam Abid Althagafi kepada Mayjen TNI Tugas Ratmono yang memenuhi undangan Dubes di Kantor Kedubes Arab Saudi di Jakarta, Selasa, 9 Februari 2021.

Dari data sekitar 40 ribu pasien yang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, 82 persen adalah penduduk DKI Jakarta dan 18 persen masyarakat dari luar DKI Jakarta, termasuk WNA dari berbagai negara, seperti Arab Saudi, Taiwan, China, Korea, dan Ukraina.

Baca juga: 54.925 pasien COVID-19 di Wisma Atlet sembuh

Baca juga: Pasien COVID-19 yang dirawat inap di Wisma Atlet bertambah jadi 3.477


Pada awal masa pandemik awal tahun 2020, sekitar seribu WN Arab Saudi datang ke RSDC Wisma Atlet Kemayoran, dan setelah menjalani tes usap sekitar 50 orang dinyatakan reaktif sehingga mereka kemudian menjalani isolasi mandiri dan perawatan.

"Dubes Arab Saudi memberikan apresiasi terhadap pelayanan RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Tentunya, ini menambah stimulasi bagi kita semua untuk memberikan pelayanan yang lebih baik," ucap Tugas yang juga Kepala Pusat Kesehatan TNI.

Dalam perbincangan yang berlangsung sekitar satu jam, kata Tugas, Dubes Arab Saudi mendiskusikan peningkatan kolaborasi internasional untuk memutus rantai penularan COVID-19, sebab penanganan COVID-19 harus dilakukan bersama secara terpadu oleh masyarakat internasional.

"Penanganan COVID-19 ini tidak hanya dilakukan satu negara tetapi dilakukan semua masyarakat dunia bahwa ini adalah pandemik yang menyebar ke seluruh dunia. RSDC Wisma Atlet Kemayoran ini bagian dari suatu komponen yang ikut dalam penanganan pandemik," tutur-nya.

RSDC Wisma Atlet Kemayoran, kata dia, didirikan pemerintah sebagai bentuk keseriusan dalam menangani pandemik COVID-19, dengan total kapasitas lebih dari 10 ribu bed menjadi salah satu rumah sakit penanganan COVID-19 terbesar di dunia.

"Pemerintah Indonesia betul-betul menyiapkan RSDC-19 Wisma Atlet khususnya untuk masyarakat Indonesia sebagai bagian yang sangat penting dari suatu siklus keterpaduan dalam penanganan COVID-19," ujar Tugas.

Meskipun diarahkan untuk secara khusus menangani warga negara Indonesia, bukan berarti RSDC Wisma Atlet tidak menangani WN asing karena siapa pun yang membutuhkan perawatan akan mendapat pelayanan yang sama.

Lebih lanjut, Tugas menyatakan apresiasi dan ucapan terima kasih atas layanan RSDC Wisma Atlet Kemayoran juga disampaikan sejumlah WN Korea dan Taiwan dalam bentuk video.

Mereka dengan bahasa Indonesia yang terpatah-patah mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo, Mayjen Tugas Ratmono, dan semua pegawai RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

Baca juga: Mayjen Tugas gunakan "soft power konstruktif" kelola RSDC Wisma Atlet

Baca juga: Koordinator RSD Wisma Atlet pastikan tenaga kesehatan diperhatikan

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021