Jakarta (ANTARA) -
Meghan Markle, istri Pangeran Harry dari Inggris, mengatakan rasa sakit yang diakibatkan surat kabar Mail on Sunday dan penerbitnya masih terasa dan semakin mendalam. Dalam keterangannya, Meghan mengatakan pengadilan telah meminta pertanggungjawaban mereka atas "praktik ilegal dan tidak manusiawi".

Setelah hakim memutuskan surat kabar itu melanggar privasinya, anggota kerajaan Inggris itu mengatakan, "Setelah dua tahun yang lama mengejar litigasi, saya berterima kasih kepada pengadilan karena meminta Associated Newspapers dan Mail on Sunday untuk mempertanggungjawabkan praktik ilegal dan tidak manusiawi mereka."

"Taktik ini (dan taktik publikasi MailOnline dan Daily Mail) bukan hal baru; faktanya itu telah berlangsung terlalu lama tanpa konsekuensi. Derita yang mereka ciptakan dan masih berlangsung terus mendalam," kata Meghan dalam pernyataan seperti dikutip dari Reuters.

Istri Pangeran Harry, cucu Ratu Elizabeth dari Inggris, menggugat Associated Newspapers mengenai artikel di Mail on Sunday yang memuat sebagian surat yang ditulisnya untuk sang ayah, Thomas Markle, pada Agustus 2018.

Dalam dua hari persidangan bulan lalu, pengacaranya mengatakan mempublikasikan surat "pribadi dan sensitif" itu adalah bentuk serangan terhadap "kehidupan pribadinya, kehidupan keluarganya, dan korespondensinya" dan jelas melanggar privasinya.

Surat kabar itu berpendapat bahwa anggota kerajaan itu sejak awal punya maksud mempublikasikan isi surat dan itu merupakan bagian dari strategi media, mereka menunjukkan bahwa Meghan mengakui telah berdiskusi dengan sekretaris komunikasinya mengenai surat tersebut.

Baca juga: Meghan Markle menangi kasus privasi

Baca juga: Mantan asisten Meghan Markle akan berikan bukti terkait kasus privasi

Baca juga: Pangeran Harry dan Meghan selesaikan perkara dengan paparazzi

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021