Saya meyakini dengan kolaborasi kita akan mampu meningkatkan daya saing UMKM untuk menembus pasar internasional
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menekankan pentingnya kolaborasi seluruh pihak untuk mendorong dan mengakselerasi peningkatan ekspor nasional terutama produk UMKM.

"Saya meyakini dengan kolaborasi kita akan mampu meningkatkan daya saing UMKM untuk menembus pasar internasional," kata Teten pada peresmian program Kolaborasi Akselerasi Mencetak 500 Ribu Eksportir Baru pada 2030, di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan kolaborasi tersebut dibutuhkan antara Kementerian/Lembaga dengan berbagai pihak seperti Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), Gabungan Perusahaan Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Indonesia E-Commerce Association (idEA), Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Sekolah Ekspor, hingga Kadin Indonesia.

Dalam acara yang juga dihadiri Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi itu, Teten berharap kegiatan itu dapat meningkatkan daya saing UKM, melalui pendampingan yang komprehensif seperti pelatihan ekspor, fasilitasi kemitraan, serta promosi online dan offline.

Tahun ini, lanjut MenkopUKM, guna meningkatkan kapasitas UMKM dalam ekspor nasional, pihaknya melakukan beberapa inisiatif diantaranya mendorong UMKM masuk ke sektor formal, upaya pengelolaan UMKM berkoperasi/ berkelompok dalam skala ekonomis, serta mengembangkan UMKM berbasis komoditas unggulan.

Baca juga: Teten: Adaptasi jadi kunci keberhasilan UMKM bangkit dari pandemi

"Sehingga, lebih mudah masuk ke dalam rantai nilai global, termasuk dengan peningkatan jumlah UMKM yang masuk ke dalam ekosistem digital," kata Teten.

Pemerintah juga memberikan kemudahan bagi para eksportir dalam mengakses layanan perizinan ekspor dan impor barang, menyediakan informasi mengenai kesempatan pasar, regulasi pajak keluar, serta regulasi negara yang akan dituju, melalui INSWmobile Kemenkeu.

"Berbagai kemudahan juga diberikan kepada UMKM, melalui amanat UU Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020," tukas Teten.

Diantaranya, pengadaan tempat usaha bagi UMKM minimal 30 persen dari luas infrastruktur publik, pengembangan inkubasi usaha, fasilitasi pembiayaan dan insentif fiskal, kemudahan izin usaha KUMKM, dan belanja kementerian/lembaga sebesar 40 persen bagi UMKM.

Meski nilai ekspor Indonesia pada 2020 sebesar 163,31 miliar dolar AS mengalami penurunan sebesar 2,61 persen (y-on-y) dibandingkan tahun 2019, Teten tetap optimistis.

Menteri Koperasi dan UMKM melihat neraca perdagangan Indonesia masih bisa mengandalkan surplus 21,74 miliar dolar AS, dari sektor yang terus bertumbuh yaitu pertanian dan industri pengolahan sebagaimana data Data BPS, Februari 2021 dan Statistik Kemendagri, 2021.

"Terlebih, UMKM ini tulang punggung perekonomian Indonesia. Data BPS menunjukkan 64 juta UMKM berkontribusi 60 persen dari total PDB Indonesia, serta menyerap 97 persen tenaga kerja," kata MenkopUKM.

Baca juga: Teten tegaskan pentingnya Program PEN untuk pemulihan UMKM

Meski begitu, MenkopUKM mengakui, saat ini kontribusi UMKM terhadap ekspor memang masih terbilang rendah yaitu berkisar di angka 14,37 persen, termasuk tertinggal dari negara-negara APEC lain yang sudah mencapai 35 persen.

Di Indonesia, mayoritas 86 persen pelaku ekspor adalah usaha besar.

"UKM masih sulit menembus pasar ekspor, karena minimnya informasi pasar, dokumen persyaratan, kualitas produk yang tidak konsisten, kapasitas produksi, biaya sertifikasi yang tidak murah, hingga kendala logistik," kata Teten.

Padahal, lanjut Teten, sebagai satu negara agraris terbesar, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dibanding negara pesaing.

Indonesia bisa menangkap peluang pasar global melalui produk potensial ekspor UKM Indonesia antara lain pertanian, perikanan, furniture home decor, kosmetik, produk herbal, indigenous product, serta fesyen muslim.

"Saya berharap UKM dibantu oleh pemerintah bisa turut berkonsolidasi untuk menangkap peluang ini, berkontribusi dalam ekspor nasional," kata MenkopUKM.

Baca juga: Teten sebut perlu upaya terintegrasi untuk ciptakan wirausaha muda

Baca juga: Teten sebut perlu peran koperasi atasi masalah UMKM

 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021