Pelatihan daring ini diselenggarakan guna mendukung terwujudnya tiga program prioritas Menteri Kelautan dan Perikanan
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggencarkan pelatihan daring selain karena masa pandemi, juga sebagai bentuk dukungan untuk mewujudkan berbagai program prioritas yang telah dicetuskan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

"Pelatihan daring ini diselenggarakan guna mendukung terwujudnya tiga program prioritas Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yakni peningkatan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari subsektor perikanan tangkap, pengembangan perikanan budi daya, serta pembangunan kampung-kampung atau sentra perikanan budi daya air tawar, payau, dan laut," kata Kepala Badan Riset dan SDM KKP Sjarief Widjaja dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu.

Ia memaparkan dengan meningkatkan PNBP, maka tentu hasilnya akan dikembalikan pula untuk kesejahteraan masyarakat, sehingga beberapa komoditas seperti udang dan kerapu akan didorong menjadi komoditas unggulan dalam meningkatkan perekonomian negara.

Baca juga: Cetak SDM berkualitas, KKP akan bentuk komite lembaga pelatihan

Selain itu, ujar dia, beberapa contoh sentra perikanan yang akan dibangun antara lain adalah Kampung Lobster, Kampung Lele, Kampung Udang, Kampung Nila, Kampung Kakap, hingga Kampung Rumput Laut.

"Tentu saja, harapan kami di dalam membangun sentra-sentra ini akan terjadi interaksi dari hulu ke hilir. Dimulai dengan adanya indukan-indukan unggul, di mana KKP akan mendorong penyebaran indukan unggul, baik itu lele, udang galah, dan lainnya. Kita juga mendorong adanya pembentukan unit pembenihan rakyat (UPR), unit pembesaran, hingga unit pasca panen yang mampu meningkatkan nilai produk tersebut," tuturnya.

Sejalan dengan itu, Sjarief menyatakan pihaknya terus berupaya menjadikan pelaku utama menjadi lebih mandiri, terampil, dinamis, efisien, profesional, serta berdaya guna dengan tetap memperhatikan lingkungan yang terpelihara dan lestari.

Terkait dengan pelatihan daring ini, pada 18-19 Februari 2021, Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal, sebagai Unit Pelaksana Tugas (UPT) Puslatluh KP, bekerja ama dengan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Minajaya Sleman menyelenggarakan pelatihan pembesaran ikan air tawar dan udang galah bagi masyarakat perikanan di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

"Ini bukanlah pelatihan pertama dan terakhir untuk nelayan Kab Sukoharjo. Pelatihan akan berlanjut dengan pelatihan pembenihan, pembuatan pakan, hingga pelatihan pascapanen. Melalui pelatihan ini diharapkan masyarakat dapat membangun usaha pembesaran lele dan udang galah hingga menjadikan Sukoharjo sebagai kampung tematik budi daya perikanan," harap Sjarief.

Sebelumnya, Menteri Trenggono mendorong riset di bidang kelautan dan perikanan dapat diberdayakan untuk menjaga populasi ikan nasional.

"Populasi ikan di laut itu harus dijaga karena laut dan perikanan merupakan rumah kita sebagai negara bahari, sehingga kita harus menjaga lingkungan kita sebagai lingkungan yang sehat," kata Sakti Wahyu Trenggono.

Menteri Trenggono juga mendukung riset yang bisa dilakukan oleh para ahli dari berbagai perguruan tinggi untuk bekerja sama dengan balai riset KKP sebagai upaya dalam pengoptimalan sumber daya protein dan juga kelestarian lingkungan yang perlu dijaga bersama.

Hasil riset tersebut diharapkan bisa membuat suatu model budi daya yang lebih canggih dan efisien sehingga bisa meningkatkan PNBP KKP dari sektor kelautan dan perikanan terhadap negara.

"Budi daya yang saya maksud adalah budi daya yang berkesinambungan dan ramah lingkungan sehingga harus didukung oleh riset yang baik dan pengembangan teknologi terbarukan oleh para ilmuwan," ucapnya.

Baca juga: KKP gelar pelatihan sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional
Baca juga: KKP kembangkan budidaya dengan jaga populasi perikanan lokal

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021