Jakarta (ANTARA) - Novak Djokovic berterima kasih kepada penggemarnya dari lapangan biru Rod Laver Arena setelah meraih gelar Australian Open kesembilan, diikuti ungkapan cintanya kepada lokasi tersebut yang bertambah setelah menorehkan kemenangan.

Kemenangan petenis nomor satu dunia versi ATP itu atas Daniil Medvedev menambah jumlah gelar Grand Slamnya menjadi 18, hanya terpaut dua gelar dari 20 gelar milik Roger Federer dan Rafa Nadal.

"Saya ingin berterima kasih kepada lapangan ini. Saya ingin berterima kasih kepada Rod Laver Arena. Aku semakin mencintaimu setiap tahun. Ini adalah hubungan cinta yang terus berkembang. Terima kasih banyak," kata petenis Serbia itu, demikian Reuters melaporkan, Minggu.

Baca juga: Tundukan Medvedev, Djokovic sabet gelar Australian Open kesembilan

Sebelumnya, Djokovic menghadapi banyak kritik menjelang Grand Slam tahun ini karena meminta penyelenggara melonggarkan protokol isolasi yang ketat untuk petenis di Australia.

Dia berterima kasih kepada penyelenggara atas "upaya besar" untuk menjadi tuan rumah Grand Slam di tengah pandemi COVID-19.

"Ada banyak perasaan campur aduk tentang apa yang terjadi dalam sebulan terakhir ini dengan petenis datang ke Australia. Tapi saya pikir ketika kami akhirnya bertanding, ini adalah turnamen yang sukses bagi penyelenggara," ungkapnya.

Ia juga menghargai upaya timnya dan menyebut secara khusus fisioterapisnya Ulises Badio karena membantunya pulih dari keram perut yang dideritanya pada pertandingan putaran ketiga.

Baca juga: Medvedev susul Djokovic ke partai puncak Australian Open
Baca juga: Osaka juarai Australian Open kedua kalinya dengan kalahkan Brady


Djokovic juga memberikan semangat untuk Medvedev, yang catatan kemenangan beruntun 20 kali ia akhiri dalam babak final malam ini.

"Saya sangat menyukai Daniil sebagai pribadi, di luar lapangan dia hebat. Selalu sangat ramah di lapangan, dia jelas salah satu pemain terberat yang pernah saya hadapi dalam hidup saya,"

"Ini hanya masalah waktu saat Anda (Medvedev) bisa memenangi Grand Slam. Jika Anda tidak keberatan menunggu beberapa tahun lagi," katanya kepada unggulan keempat Medvedev.

"Saya ingin semua orang menghargai apa yang telah dia lakukan, 20 kemenangan beruntun dalam beberapa bulan terakhir. Luar biasa," katanya menambahkan.

Pemenang ATP Finals Medvedev mengakui ini bukan hari terbaiknya dan berharap dia segera memegang trofi Grand Slam setelah kalah di final besar keduanya, setelah kalah dari Rafael Nadal di US Open 2019.

"Tidak pernah mudah untuk berbicara ketika baru saja kalah di final Grand Slam. Tapi saya akan berusaha melakukan yang terbaik, lebih baik daripada di lapangan, saya harap demikian," ujar Medvedev.

Baca juga: Upaya Nadal mengejar gelar Grand Slam ke-21 dipatahkan Tsitsipas
Baca juga: Lockdown berakhir, Australian Open akan dihadiri penonton

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021