London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin (22/2), setelah mencatat keuntungan akhir pekan lalu, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terpangkas 0,18 persen atau 11,78 poin, menjadi menetap di 6.612,24 poin.

Indeks FTSE 100 menguat 0,10 persen atau 6,87 poin menjadi 6.624,02 poin padahari Jumat (19/2), setelah jatuh 1,40 persen atau 93,75 poin menjadi 6.617,15 poin padahari Kamis (18/2), dan melemah 0,56 persen atau 37,96 poin menjadi 6.710,90 poin pada perdagangan padahari Rabu (17/2).

Dari 100 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks FTSE 100 tercatat 48 saham berhasil meraih untung, sedangkan 52 saham lainnya mengalami kerugian.

Baca juga: Saham Inggris balik menguat, indeks FTSE 100 ditutup naik 0,10 persen

Ocado Group, kelompok perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak untuk pengecer daring multinasional, berkinerja paling buruk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terpuruk 6,17 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan investment trust global Scottish Mortgage Investment Trust yang anjlok 5,87 persen, serta perusahaan layanan pesan dan antar makanan daring Just Eat Takeaway terpangkas 4,56 persen.

Sementara itu, International Consolidated Airlines Group, perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Inggris-Spanyol, melambung 7,45 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan pertahanan dan kedirgantaraan multinasional Inggris Rolls-Royce Holdings yang melonjak 6,88 persen, serta kelompok perusahaan penerbitan, intelijen bisnis dan pameran multinasional Inggris Informa terangkat 5,42 persen.

Baca juga: Saham Inggris ditutup di zona merah, Indeks FTSE 100 jatuh 1,40 persen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021