Membangun usaha yang sukses tidak harus dimulai dengan modal yang besar
Yogyakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Panut Mulyono berharap para wisudawan lulusan kampusnya (alumni) mampu membangun peluang usaha kreatif di masa pandemi COVID-19.

"Membangun usaha yang sukses tidak harus dimulai dengan modal yang besar," kata Panut saat acara Wisuda Program Sarjana dan Diploma yang diselenggarakan secara daring dan luring terbatas di halaman Balairung UGM, Rabu.

Menurut Panut, di masa pandemi, mereka yang bisa bertahan dan bahkan mencapai kesuksesan adalah yang jeli melihat peluang, mau beradaptasi, serta memiliki ide-ide yang kreatif dan inovatif.

Ia menyadari dampak pandemi yang mengejutkan dan masa depan yang sulit diprediksi, membuat berbagai perusahaan memilih untuk mengurangi jumlah karyawan yang dipekerjakan.

Namun, ia menegaskan bukan berarti peluang kerja bagi lulusan baru UGM benar-benar tertutup, karena permintaan terhadap tenaga kerja dengan keahlian tertentu justru meningkat.

"Belum lagi peluang untuk membangun berbagai jenis usaha kreatif juga terbuka lebar," kata Panut.

Menurutnya, lulusan UGM memiliki modal kemampuan serta keterampilan yang mumpuni, sehingga memiliki kesempatan yang besar untuk memperoleh peluang kerja.

Lulusan UGM, kata dia, harus mampu menyiasati kondisi dan berkompetisi secara sehat di dalam dunia kerja saat ini.

Panut berharap para lulusan UGM yang telah diwisuda hari ini dapat turut mengambil bagian dalam upaya-upaya kreatif mengatasi pandemi sesuai bidang yang ditekuni.

"Di kampus ini, Saudara-saudara telah menerima didikan dan tempaan, bukan untuk sekadar menjadi insan yang cerdas, dan terlebih lagi bukan untuk sekadar mendapat gelar, tetapi untuk menggunakan ilmu yang saudara miliki untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat, dan memajukan bangsa kita tercinta,” katanya.

Dalam kesempatan itu, ia menambahkan UGM terus berupaya memberikan kontribusi nyata terhadap penanganan pandemi serta dampak-dampak yang ditimbulkannya, melalui aktivitas pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.

Di bidang pendidikan, kata dia, UGM terlibat dalam program Pertukaran Mahasiswa Permata-Sakti 2020, dan membuka kesempatan bagi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk mengikuti kegiatan perkuliahan di UGM secara daring selama satu semester.

Sedangkan di bidang penelitian, para dosen serta mahasiswa UGM telah mampu menghasilkan produk inovasi berbasis riset yang relevan dan aplikatif, seperti produk GeNose C19 yang kini telah mulai diterapkan sebagai alat screening COVID-19 di sejumlah fasilitas umum.

"UGM juga terus melakukan berbagai kegiatan pengabdian, tidak hanya melalui pemberian bantuan fisik, namun juga edukasi serta pendampingan yang diperlukan untuk pengendalian pandemi serta pemulihan ekonomi," kata Rektor UGM Panut Mulyono pula.
Baca juga: Budi Karya minta alumni arsitektur UGM terus dukung kemajuan Indonesia
Baca juga: Alumni UGM galang beasiswa via berlari

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021