Badung (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, mengajak para pramuwisata untuk terus meningkatkan kapasitas diri terutama dalam memahami konsep pariwisata berkelanjutan yang akan menjadi tren pariwisata ke depan.

"Kami mengajak para pramuwisata untuk optimistis dalam upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Salah satunya dengan meningkatkan kapasitas diri dalam beradaptasi dan berinovasi melihat perubahan tren pariwisata ke depan," ujar Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangan yang diterima di Kabupaten Badung, Bali, Jumat.

Di sela kegiatannya berkantor di Bali, Sandiaga Uno juga telah melakukan pertemuan dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali.

Baca juga: Menparekraf tinjau rencana "drive-thru" vaksin COVID-19 di Kuta Bali

Ia mengatakan, pramuwisata merupakan salah satu komponen penting dalam jasa pariwisata. Sebagai garda terdepan dalam menyambut para wisatawan yang datang ke suatu destinasi wisata, pramuwisata hadir untuk menceritakan atau memberikan informasi mengenai destinasi dari hulu ke hilir.

Menurutnya, perubahan tren pariwisata yang terjadi saat ini adalah sustainable tourism. Wisatawan yang berkunjung ke suatu destinasi jumlahnya akan lebih sedikit, tapi lebih berkualitas dan story telling terhadap suatu destinasi akan lebih kuat.

"Kalau dulu satu pramuwisata melayani kurang lebih 40 orang. Sekarang mungkin rasionya satu banding empat. Saya selalu bilang tren pariwisata ke depan sudah bisa terbaca, akan lebih localize, customize dan smaller in size. Ini juga merupakan bagian daripada adaptasi dan inovasi menuju ekowisata atau wisata berbasis alam," katanya.

Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan, pandemi COVID-19 telah mm memukul sektor pariwisata berdampak besar terhadap kegiatan sekitar 7 ribu orang pramuwisata di Bali.

"Kita lihat dampak pandemi ini sangat berat. Hampir tujuh ribu lebih pramuwisata yang ada di Bali terkena dampaknya. Ada yang sudah makan tabungan, makan hasil jual aset dan bahkan pulang ke kampung halaman untuk menjadi pedagang, petani, dan nelayan. Namun begitu, saya optimistis pramuwisata di Bali akan pulih kembali," ungkapnya.

Sebelumnya, Kemenparekraf telah melakukan pelatihan berbasis kompetensi bagi pramuwisata. Di tahun 2021 ini pelatihan tersebut akan ditingkatkan lagi dari sisi story telling, karena saat ini pertumbuhan nature and culture tourism yaitu desa wisata sedang berkembang pesat.

Kemenparekraf juga akan meningkatkan sertifikasi kompetensi untuk 2.100 SDM pariwisata, yang meliputi industri hotel, restoran, pramuwisata, SPA dan MICE. Yang di tahun sebelumnya hanya 1.600 SDM yang tersertifikasi.

Dalam membantu pramuwisata, Menparekraf Sandiaga Uno juga akan merencanakan program prakerja. Karena melalui program ini ada insentif tunai serta pelatihan.

“Mudah-mudahan hal ini bisa kita akselerasi segera. Saya dengan jajaran Kemenparekraf lainnya akan bekerja keras, untuk menyelamatkan satu persatu dari tujuh ribu pramuwisata yang ada di Bali. Untuk itu, kita tetap harus optimis serta berkolaborasi," ujarnya.

Ia juga berpesan kepada jajaran HPI untuk menerapkan protokol kesehatan ini dengan disiplin dan penuh kesadaran. Agar nantinya wisatawan merasa aman dan nyaman.

Sementara itu, Ketua HPI DPD Bali, I Nyoman Nuarta mengatakan, arahan dan masukan dari Menparekraf untuk pelaku usaha pramuwisata diharapkan bisa segera menggeliatkan kembali sektor pariwisata di Bali serta dapat menghasilkan SDM unggul dan berkualitas.

"Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari Pak Menteri, karena dukungan dan arahan ini sangat berarti secara psikologis bagi kami," katanya.

Baca juga: BOP didorong perluas peluang kembangkan destinasi super prioritas
Baca juga: Menaker dan Menparekraf bahas peningkatan kompetensi sektor pariwisata

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021