Genose hanya bisa dipesan melalui lima distributor resmi yakni PT. Graha Rekayasa Utama, PT. Global Systech Medika, PT. Sigma Andalan Nusa, PT. Dunia Kecantikan Indonesia, dan PT. Indofarma Global Medika.
Yogyakarta (ANTARA) - Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi Universitas Gadjah Mada mendistribusikan sebanyak 2.021 unit "GeNose C19", alat skrining dan diagnostik COVID-19 berbasis embusan nafas kepada para pengguna melalui sejumlah distributor.

Peresmian Pelepasan GeNose C19 kepada lima distributor resmi berlangsung di UGM Science Techno Park, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin.

"Dengan dukungan semuanya maka alhamdulillah produksi massal GeNose ini bisa kita lakukan dan hari ini kita distribusikan," kata Rektor UGM Panut Mulyono.

Baca juga: IDI tolak komentari GeNose di Piala Menpora sebelum ada bukti ilmiah

Panut berharap pendistribusian GeNose secara massal tersebut efektif membantu pemerintah dalam memulihkan ekonomi nasional melalui pemulihan kesehatan secara bersamaan.

"Karena tanpa pemulihan kesehatan tentu pemulihan ekonomi akan tersendat," kata dia.

Rektor mengatakan para insinyur, ilmuwan, serta para ahli kesehatan pada prinsipnya selalu mencari cara bagaimana memenuhi kebutuhan masyarakat dengan menciptakan alat-alat tertentu dengan biaya yang besar dan belum tentu masyarakat mau memanfaatkannya.

Namun demikian, kata dia, GeNose dikembangkan di saat yang tepat, mana kala banyak masyarakat membutuhkannya sehingga mendapat sambutan yang luar biasa.

Baca juga: Kemenhub siapkan GeNose di transportasi laut dan udara

 "Masyarakat dari mana-mana bertanya kapan saya bisa memperoleh GeNose," kata Panut dan berharap pendistribusian alat skrining dan diagnostik COVID-19 yang dikembangkan Tim UGM itu bisa berjalan lancar sampai tujuan masing-masing para pemesan GeNose C19.

Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM Hargo Utomo menjelaskan untuk tahap pertama pendistribusian GeNose C19 bukan untuk kebutuhan personal atau rumah tangga. "Tapi untuk institusi yang berkaitan dengan layanan kesehatan, kemudian layanan publik, kepentingan edukasi termasuk pesantren, baru setelah itu untuk korporasi dan untuk yang lainnya," kata dia.

Lima distributor resmi GeNose C19 adalah PT. Graha Rekayasa Utama, PT. Global Systech Medika, PT. Sigma Andalan Nusa, PT. Dunia Kecantikan Indonesia, dan PT. Indofarma Global Medika. Setiap distributor mengedarkan alat GeNose C19 ke berbagai instansi, seperti klinik, laboratorium, rumah sakit pemerintah dan swasta, korporasi/perusahaan, universitas, yayasan, kementerian, pemerintah daerah, dan BUMN.

Baca juga: Pemanfaatan GeNose C19 untuk bangkitkan sektor pariwisata saat pandemi

Selanjutnya, GeNose C19 akan diproduksi dan didistribusikan secara bertahap. Sebagian besar penerima GeNose C19 terkonsentrasi di Jawa, dan sebagian pengiriman ditujukan ke Kalimantan dan Sulawesi.

Penjualan GeNose, kata Hargo, hanya dilakukan melalui lima distributor resmi itu. Para calon pemesan dapat menghubungi sejumlah distributor berikut cara pemesanannya melalui situs resmi http://genose.swayasaprakarsa.com dan formulir pemesanannya dapat diakses melalui http://ugm.id/pemesananGeNoseC19.

"Setelah calon pelanggan memesan jumlahnya, akan ada konfirmasi benar tidak yang pesan, mau dijual lagi atau enggak," kata dia.

Baca juga: Kemristek dukung peningkatan produksi GeNose untuk kebutuhan Indonesia
 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021