Simbolis penanaman mangrove ini menandakan bahwa mulai hari ini kita semua harus bergerak cepat untuk mengejar target rehabilitasi mangrove tahun ini seluas 150 ribu hektare.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan program rehabilitasi mangrove nasional,  melalui kegiatan penanaman mangrove di Desa Tanjung Pasir, Tangerang, Banten, Rabu.

Dalam acara kick off rehabilitasi mangrove 2021, turut hadir Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Hartono, dan Gubernur Banten Wahidin Halim.

"Simbolis penanaman mangrove ini menandakan bahwa mulai hari ini kita semua harus bergerak cepat untuk mengejar target rehabilitasi mangrove tahun ini seluas 150 ribu hektare," kata Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Baca juga: Luhut: Rehabilitasi 620.000 hektare mangrove terbesar sepanjang zaman

Luhut menyampaikan luas hutan mangrove Indonesia mencapai 3,31 juta hektare dan merupakan 20 persen dari luas mangrove dunia. Sayangnya, dari jutaan hektare lahan mangrove itu, teridentifikasi 600.000 hektare di antaranya kritis.

Untuk mengembalikan kondisi tersebut dalam empat tahun ke depan, pemerintah menargetkan rehabilitasi 150 ribu hektare lahan mangrove per tahun. Program tersebut pun diklaim merupakan yang terbesar di dunia.

Luhut menjelaskan mangrove memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia, terutama melindungi dari dampak perubahan iklim. Mangrove juga dapat menahan ombak besar karena angin kencang dan tsunami.

Baca juga: Kemenko Marves Kembangkan Mangrove Center of Excellence di Brebes

Mangrove memiliki potensi penyimpanan karbon yang besar dan dapat diperjualbelikan. Kawasan mangrove juga dapat dimanfaatkan melalui pengembangan ekominawisata. Produk mangrove pun dapat diolah untuk dikonsumsi ataupun dijual sehingga dapat menambah pendapatan masyarakat.

Kelebihan mangrove lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia adalah kemampuannya untuk menyerap dan menyimpan karbon empat kali lebih besar dari hutan tropis lainnya.

"Hutan di Indonesia termasuk mangrove mampu menyimpan karbon sekitar 75 persen dari rata-rata simpanan karbon dunia, dan itu bisa kita perjualbelikan untuk meningkatkan pendapatan negara, asalkan mangrove ini dijaga dengan baik," jelasnya.

Rehabilitasi mangrove juga dilakukan sebagai salah program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diinisiasi menjelang akhir tahun 2020 dalam rangka membantu terpuruknya ekonomi masyarakat karena Covid-19.

Merujuk kepada keberhasilan PEN 2020, maka pemerintah kembali mencanangkan program PEN 2021 dengan merehabilitasi lahan kritis mangrove seluas 85.000 hektare dan melibatkan lebih dari 200.000 orang.


 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021