Kita harus membranding negeri kita sebagai negeri yang menuju ke modernisasi dan tetap tidak meninggalkan akar budaya kita yang kuat
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong ada “new branding” bagi para pelaku UMKM Indonesia agar semakin memodernisasi bisnis atau usahanya dengan mengoptimalkan digitalisasi namun tanpa meninggalkan akar budaya lokal.

"New branding" terhadap Indonesia yang selama ini terlihat sebagai negara agraris, suku-suku, terlihat dengan simbol tradisional kita harus dorong untuk melahirkan simbol-simbol Indonesia yang lebih modern,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat menyampaikan testimoni dalam ajang Pembukaan Karya Kreatif Indonesia 2021 Seri 1 “Eksotisme Lombok” yang digelar di kawasan wisata Mandalika, Rabu.

Menurut Teten, UMKM di Indonesia jangan hanya berkarya terbatas seperti keripik, akik, atau batik tapi harus sudah mulai melakukan transformasi dengan produk-produk berbasis teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing secara umum.

Termasuk untuk mendukung sektor pariwisata, Menteri Koperasi dan UKM mendorong agar UMKM sudah mulai menghadirkan produk-produk unggulan berbasis inovasi teknologi.

“Kita harus membranding negeri kita sebagai negeri yang menuju ke modernisasi dan tetap tidak meninggalkan akar budaya kita yang kuat,” katanya.



Baca juga: Teten dorong modernisasi UMKM dukung pariwisata nasional


Apalagi, potensi Indonesia kata dia, sangat besar untuk bisa menghadirkan misalnya pariwisata yang berbasiskan teknologi.

Terlebih dengan dukungan teknologi sekarang produk apapun di era digital bahkan dari pelosok desa manapun dengan digitalisasi bisa terhubung ke seluruh dunia dan bisa terhubung ke market yang sangat besar.

Sebelumnya Teten menegaskan bahwa saat ini pandemi masih memaksa semua untuk berada dalam zona “survival” untuk itulah perancangan program yang KemenkopUKM lakukan berorientasi pada usaha untuk UMKM dapat beradaptasi dan bertransformasi.

Ia juga memastikan Pemulihan Ekonomi Nasional dan Banpres Produktif Usaha Mikro akan dihadirkan kembali, dengan harapan akan mampu meningkatkan kapasitas usaha dan kinerja UMKM, serta memastikan kegiatan usaha dapat tetap berjalan sebagai bentuk nyata dari upaya adaptasi.

Di sisi lain, kemampuan bertransformasi bagi UMKM turut pula menjadi keniscayaan. Aktivasi dan program yang meliputi transformasi digital, transformasi proses bisnis, transformasi informal ke formal, transformasi koperasi modern hingga transformasi untuk akses rantai pasok adalah kunci bagi UMKM tidak hanya dapat bertahan, namun juga bangkit dari dampak pandemi.


Baca juga: Bank Indonesia optimalkan 46 kantor perwakilan promosikan produk UMKM


Menurut Teten, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia adalah bentuk nyata sinergi yang dapat menghadirkan transformasi digital bagi UMKM Indonesia.

Setidaknya saat ini lebih dari 12 juta pelaku UMKM telah hadir dalam ekosistem digital sebagai hasil dari kampanye bersama Bangga Buatan Indonesia.

“Pengembangan UMKM di sektor wisata, baik terkait kriya, kuliner, supply HoReKa, homestay, dan wisata alam menjadi prioritas kami sebagai strategi pemulihan UMKM yang berada di kawasan pariwisata khususnya Destinasi Pariwisata Super Prioritas,” katanya.

Dalam rangkaian Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yakni Karya Kreatif Indonesia atau KKI diharapkannya ada ​showcase UMKM ​Champion​, UMKM unggulan dari beragam wilayah yang menunjukkan resiliensi tinggi, menjadi inspirasi, memberdayakan, serta memiliki brand yang kuat. Acara tersebut seluruhnya disajikan dalam format eksibisi yang hybrid, luring dan daring.

“Saya mengapresiasi hadirnya KKI 2021 seri perdana yang mengusung tajuk Eksotisme Lombok. Ini adalah kesempatan baik menyajikan keindahan kerajinan terbaik UMKM Lombok yang meliputi potensi kerajinan gerabah, perhiasan emas, perak, dan mutiara hingga tenun Lombok yang sangat memikat,” katanya.



Baca juga: Menkop UKM: UMKM harus bertransformasi ke digitalisasi produksi

Baca juga: Kampanye Karya Kreatif Indonesia Eksotisme Lombok diluncurkan






 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021