"Jika peluang-peluang kami pada menit-menit awal ada yang menjadi gol, jalannya pertandingan pasti berbeda," ujar Guntur usai pertandingan di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (5/3).
Tira Persikabo memang tampil menekan pada awal-awal laga kontra timnas Indonesia yang berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan skuad Garuda.
Baca juga: Timnas Indonesia taklukkan Tira Persikabo 2-0
Namun, dari sekian banyak peluang tercipta, tidak ada gol yang mampu dibuat pemain tim 'Laskar Padjajaran'.
Selain itu, ada dua kejadian menarik dalam laga tersebut yang sejatinya dapat berbuah tendangan penalti untuk Tira Persikabo.
Pertama, saat Ahmad Nufiandani terjatuh di dalam kotak terlarang pada menit ketiga karena, diduga, dijatuhkan oleh kiper timnas Indonesia Muhammad Riyandi.
Akan tetapi, wasit M. Adung menganggap tangan Riyandi menyentuh bola, bukan kaki Nufiandani, sehingga anak-anak asuh Shin Tae-yong bebas dari sanksi sepakan 12 pas.
Kedua, lagi-lagi Nufiandani tersungkur di kotak penalti, kali ini pada menit ke-35. Dalam tayangan ulang, pemain sayap berusia 25 tahun itu tampak bersenggolan dengan bek timnas Muhammad Rifad Marasabessy. Meski begitu, wasit kembali tidak menunjuk titik putih.
Baca juga: Shin Tae-yong: permainan timnas tidak sesuai harapan
Terkait keputusan wasit atas dua momen tersebut, Guntur Triaji tidak ingin berkomentar lebih jauh.
"Penalti atau tidak, itu sepenuhnya keputusan wasit," kata Guntur.
Tira Persikabo kalah dari tim nasional Indonesia persiapan SEA Games 2021 dengan skor 0-2 dalam laga uji coba di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (5/3).
Gol-gol Indonesia dilesakkan oleh I Kadek Agung ('45+1) dan Muhammad Rafli (49').
Pada pertandingan uji coba selanjutnya, Minggu (7/3), timnas Indonesia akan melawan Bali United, juga di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, mulai pukul 20.00 WIB.
Baca juga: Pelatih Tira Persikabo sebut kelelahan biang kekalahan lawan timnas
Baca juga: Shin Tae-yong akan turunkan pemain berbeda hadapi Bali United
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021
