"Investor dari berbagai daerah di Indonesia mulai datang meninjau Pulau Katang. Kalau investor dari Turki masih berhalangan hadir, karena terkendala COVID-19.
Tanjungpinang (ANTARA) - Direktur PT Angkasa Wijaya Grup (AWG) Wagianto Angkasa Wijaya mengatakan investor dalam hingga luar negeri seperti Turki tertarik untuk berinvestasi di Pulau Katang, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.

"Investor dari berbagai daerah di Indonesia mulai datang meninjau Pulau Katang. Kalau investor dari Turki masih berhalangan hadir, karena terkendala COVID-19," kata Wagianto, selaku pemilik Pulau Katang, Senin.

Wagianto optimistis para investor mau berinvestasi di Pulau Katang, karena pulau kecil eksotis dengan hamparan pasir putih memanjang nan elok dipadu air laut yang jernih itu akan disulap menjadi salah satu destinasi pariwisata baru setelah pandemi berakhir.

Baca juga: Gubernur Aceh tandatangan kerja sama investasi pariwisata dengan UEA

Selain itu, Pulau Katang dari segi akses perjalanan wisata pun sangat diuntungkan. Meski secara administrasi masuk Kabupaten Lingga, namun secara geografis sangat dekat dengan Kota Batam yang notabane menjadi pintu masuk wisman terbesar di Kepri, khususnya dari Malaysia dan Singapura.

"Memang, Singapura dan Malaysia jadi market utama kami. Apalagi jarak kedua negara dengan Kepri sangat dekat, hanya sekitar satu sampai dua jam menggunakan transportasi laut," imbuhnya.

Dari segi transportasi, katanya, sejauh ini sudah disiapkan tiga kapal wisata yang akan digunakan untuk antar jemput wisatawan dari Pulau Benan dan Pulau Katang.

Jarak kedua pulau ini hanya sekitar sepuluh menit menggunakan transportasi laut.

"Kapal reguler dari Batam dan Tanjungpinang menuju Kabupaten Lingga ada setiap hari. Kapal itu singgah ke Pulau Benan,  wisman tinggal menunggu di sana, kami siap antar jemput," imbuhnya.

Baca juga: Butuh dukungan khusus, Kepri minta 30 ribu vaksin di sektor pariwisata

Wagianto menyampaikan pada tahap awal investasi sebesar Rp600 miliar bakal dikucurkan untuk membangun sarana dan prasarana Pulau Katang, meliputi 105 resor masing-masing 10 private dan 95 publik, kemudian klub, restoran, dan pusat kebugaran.

Pembangunan tahap pertama ini ditargetkan selesai dalam dua tahun ke depan, dan langsung beroperasi. "Pembanguan sejumlah resor dan resto mulai berjalan sejak 2020," tuturnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri Buralimar optimistis Pulau Katang bakal menjadi salah satu alternatif destinasi wisata eksklusif di daerah itu, selain Lagoi Bintan dan Nongsa Marina Batam.

Pulau seluas 73 hektare diprediksi jadi magnet kunjungan wisman, sebab tren wisata global ke depan ialah wisatawan berusaha kembali ke alam dan menghindari keramaian.

Dia menyambut baik PT AWG yang berupaya mengembangkan pulau-pulau yang ada di Kepri, khususnya Lingga sebagai destinasi pariwisata baru.

Dikatakannya Lingga sebagai Bunda Tanah Melayu setidaknya memiliki 604 pulau, juga berpotensi dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata.

"Selama investasi itu legal dan menguntungkan masyarakat dari sisi serapan tenaga kerja lokal. Pemda tentu sangat mendukung, karena berdampak pada pertumbuhan ekonomi Kepri," demikian Buralimar.
 

Pewarta: Ogen
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021