Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur Provinsi Bangka Belitung Abdul Fatah mengapresiasi pemberian ilmu atau edukasi masyarakat terkait literasi digital di wilayahnya yang merupakan program dari Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan organisasi ICT Watch dan penyedia aplikasi pesan instan Whatsapp.

Abdul mengatakan pemberian edukasi kepada warganya di bidang digital terkait isu perlindungan privasi data dan hoaks terkait COVID-19 di tengah pandemi memberikan semangat baru bagi Bangka Belitung memahami kebiasaan baru di masa pemulihan ini.

"Peluncuran edukasi literasi digital ini memberi daya dorong yang tinggi serta memberi semangat baru bagi masyarakat kami di Bangka Belitung untuk menjalankan kegiatan interaksi di berbagai bidang yang kini semuanya serba digital,”kata Abdul dalam peluncuran daring program "Roadshow Literasi Digital di Masa Pandemi COVID-19", Rabu.

Baca juga: Bukalapak dan Microsoft luncurkan program "Belajar Digital Bareng"

Baca juga: Indonesia berpartisipasi dalam literasi digital di ASEAN


Ia menilai pemberian literasi menjadi sangat penting mengingat cepatnya perkembangan digital yang terjadi secara global dan memberikan dampak yang besar untuk keputusan- keputusan yang dijalani oleh masyarakat.

"Semua kegiatan saat ini melakukan penyesuaian, hampir seluruhnya berbasis penggunaan digital. Ini harus dibarengi literasi digital karena kalau ditinggalkan kita justru malah mendapatkan pengaruh negatifnya saja. jadi ini kami mengambil langkah dengan mendukung kegiatan edukasi literasi digital di masa pandemi ini,” ujar Abdul.

Selain memberi semangat baru untuk memahami teknologi digital bagi masyarakat, Abdul mengatakan harapan lainnya bahwa dengan adanya edukasi literasi digital di wilayahnya dapat mendukung percepatan pemulihan di berbagai sektor baik di pemerintahan, pembangunan infrastruktur, hingga pemberdayaan masyarakat.

Ia mengatakan itu karena dalam satu tahun ke belakang, provinsi Bangka Belitung cukup mengalami kesulitan karena harus beralih secara cepat dari interaksi yang bersifat konvensional menjadi serba digital akibat pandemi COVID-19.

“Kalau kami lambat dalam menyesuaikan kecepatan dari hal yang bersifat cepat ini tentu kami akan menjadi provinsi yang tertinggal. Nah jadi lewat edukasi literasi digital ini juga dapat membantu memahami kemudahan-kemudahan digital dan kita tentu harapkan pandemi COVID-19 ini cepat berlalu,” kata Abdul.

Untuk diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama dengan organisasi masyarakat ICT Watch, dan penyedia layanan pesan instan Whatsapp baru meluncurkan program edukasi literasi digital yang menyasar setidaknya 20 ribu warga Indonesia untuk lebih memahami isu perlindungan privasi data dan mencegah hoaks COVID-19 untuk tahun 2021.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperbesar kapasitas warga di Indonesia dalam menggunakan teknologi digital di masa percepatan transformasi digital dan di tengah berlangsungnya pandemi COVID-19.

Baca juga: Kominfo, ICT Watch, dan Whatsapp luncurkan edukasi literasi digital

Baca juga: Revisi UU ITE dan upaya menjaga ruang digital tetap beretika

Baca juga: Literasi digital dan revisi UU ITE di mata Gen Z

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021