Gorontalo (ANTARA) - Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim, mengemukakan, salah satu penyebab terjadi praktek pungutan liar karena gaji Aparatur Sipil Negara rendah.

Dengan demikian, dia menyarankan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungli dapat mendorong pemerintah pusat untuk menaikkan gaji ASN.

“Saya sangat berharap kepada tim Saber Pungli agar mendorong pemerintah pusat untuk menaikan gaji ASN. Menurut saya ini penting,” ujar dia, saat membuka sosialisasi mewujudkan kota bebas dari pungli di Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Kamis.

Baca juga: Belasan ribu ASN dan honorer Pemkab Jember belum terima gaji

Ia mencontohkan ASN dengan pangkat dan golongan III B/Penata Muda Tingkat I, yang total penghasilannya dari gaji dan tunjangan kinerja per bulan kurang lebih sebesar Rp6 juta.

Ia mengasumsikan dengan pengeluaran per hari rata-rata Rp100.000, ditambah biaya rutin bulanan lain maka penghasilan itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan ASN.

Baca juga: Pemkab Bangka Tengah mulai cairkan gaji ke-13 ASN

“Belum lagi harus membayar angsuran sepeda motor dan cicilan lainnya, pasti gaji dan tunjangan itu tidak cukup. Maka salah satu cara mencegah pungli yaitu dengan meningkatkan kesejahteraan aparatur,” katanya.

Selain itu, penerapan hukuman bagi aparatur yang melakukan pungli juga harus lebih tegas dan memberi efek jera.

Sebaliknya bagi aparatur yang telah bekerja baik dengan mematuhi aturan perundang-undangan yang berlaku, harus diberi penghargaan. “Dengan menerapkan penghargaan dan hukuman, diharapkan dapat mendorong integritas, kejujuran dan tanggungjawab ASN, sehingga tidak terjadi lagi praktek pungli," katanya. 
 

Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021