Ini bukan waktunya untuk saling tuding, melainkan untuk bergandengan tangan dan bergerak maju bersama,
Nairobi (ANTARA) - Samia Suluhu Hassan, Jumat, menjadi perempuan pertama yang dilantik sebagai presiden Tanzania pascakematian Presiden John Magufuli, yang dua pekan sebelum meninggal tidak pernah terlihat di depan publik.

Dengan mengenakan hijab warna merah serta menyatakan sumpah di bawah Al Quran, Hassan dilantik di Wisma Negara --kediaman resmi presiden Tanzania-- di Ibu Kota Dar es Salaam.

Hassan sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden sejak 2015 di negara Afrika bagian timur yang berpenduduk 58 juta jiwa itu.

Saat menyampaikan pidato pertamanya setelah dilantik sebagai presiden, ia meminta semua pihak berhenti mencari-cari kesalahan terkait kematian Presiden Magufuli.

Hassan mengajak rakyat bersatu serta mengatakan bahwa bangsa negaranya perlu mengubur berbagai perbedaan.

"Ini adalah saatnya mengubur perbedaan di antara kita, dan berdiri bersatu sebagai negara," katanya.

"Ini bukan waktunya untuk saling tuding, melainkan untuk bergandengan tangan dan bergerak maju bersama," katanya lagi di depan para pejabat dan mantan pejabat, termasuk dua mantan presiden dan perwira militer.

Hassan mengambil alih kursi kepresidenan dua hari setelah ia mengumumkan kematian Magufuli, yang ia katakan karena penyakit jantung.

Lebih dari dua pekan sebelum wafat, Magufuli menghilang dari pandangan publik sehingga memunculkan spekulasi bahwa ia menderita parah penyakit COVID-19.

Sumber: Reuters
 
 

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021