Seoul (ANTARA News) - Amerika Serikat dan Korea Selatan akan menggelar latihan angkatan laut skala besar di Laut Kuning pekan depan, untuk mengirim "isyarat kuat" kepada Pyongyang, kata kantor berita Yonhap, mengutip pejabat pertahanan Korea Selatan.

Latihan itu, akan diselenggarakan 8-11 Juni, dimaksudkan untuk menunjukkan kepada Korea Utara "postur pertahanan gabungan" Washington dan Seoul, kata pejabat yang tak bersedia disebut namanya itu.

Hubungan-hubungan antara Korea Utara dan Selatan memburuk setelah Seoul menuduh Pyongyang menenggelamkan korvet Cheonan berbobot 1,200 ton.

Kapal tersebut tenggelam di dekat Garis Batas Utara yang disengketakan pada 26 Maret, yang menyebabkan 46 pelaut Korea Selatan tewas.

Suatu investigasi internasional kemudian membenarkan kecurigaan-kecurigaan, bahwa kapal tersebut dihantam torpedo yang diluncurkan dari kapal selam Korea Utara.

Kedua negara secara teknis masih dalam keadaan perang karena konflik mereka pada 1950-1953 hanya diakhiri dengan gencatan senjata.

Pejabat Korea Selatan mengatakan kepada Yonhap, bahwa AS akan mengerahkan kapal induk nuklir berbobot 97.000 ton USS George Washington bersama dengan sebuah kapa perusak tipe aegis dan satu kapal selam nuklir.

Korea Selatan dilaporkan akan mengerahkan sebuah destroyer 4.500 ton, sebuah kapal selam dan jet-jet tempur F-15K.

Pejabat tersebut dikutip mengatakan, meriam-meriam akan ditembakkan, bom-bom anti-kapal selam dijatuhkan dan komunikasi musuh dicegat dalam latihan yang diduga nyaris sama dengan perang sebenarnya.

Oada pekan lalu, Angkatan Laut Korea Selatan mengadakan latihan-latihan anti-kapal selam mandiri di Laut Kuning, sebagai bagian tindakan-tindakan untuk menghadapi serangan-serangan yang dilakukan Korea Utara.

Latihan-latihan itu melibatkan sekitar 10 kapal perang, yang mempraktekkan tembakan peluru tajam serta menjatuhkan bom-bom anti kapal selam.

Korea Utara, yang marah oleh tuduhan-tuduhan Seoul, telah mengumumkan bahwa pihaknya memutus semua hubungan dengan Korea Selatan, dan mengancam menggagalkan perjanjian mengenai pencegahan bentrokan angkatan laut dengan tetangganya di selatan.

Korea Selatan mengupayakan sanksi-sanksi baru terhadap Korea Utara berkaitan dengan serangan atas kapal perangnya.

Tindakan itu akan menjadi pukulan lain bagi ekonomi Korea Utara yang rusak oleh sanksi-sanksi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang lalu, berkaitan dengan tekanan agar Pyongyang melepas program nuklirnya.

RIA Novosti/H-AK/H-RN

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010