Surabaya (ANTARA) - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak sivitas Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) meneladani dakwah moderat yang dilakukan Raden Mohammad Ali Rahmatullah atau Sunan Ampel agar kemurnian dan semangat beragama terus terjaga dengan baik.

"Saya percaya, dengan nama besar Sunan Ampel, UINSA mampu membawa dan membumikan nilai-nilai Islam dalam konteks keindonesiaan," ujarnya di sela Peringatan 50 tahun Fakultas Dakwah dan Komunikasi UINSA di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, untuk membumikannya tentu tanpa harus ada pertempuran, apalagi tumpah darah sebagaimana contoh yang diberikan para pejuang dakwah Islam Indonesia, yakni para Wali Songo.

Baca juga: Menag: Semua calon haji akan divaksin

Baca juga: Menag ajak umat ketuk "pintu langit" agar pandemi COVID-19 berakhir


Berpijak dari segala kehebatan dan prestasi yang ditorehkan Sunan Ampel dalam berdakwah, Gus Yaqut berharap UINSA melakukan aksi-aksi nyata, terutama menjaga DNA madzhab Islam Wasathiyyah atau ajaran agama Islam yang memberikan rahmat bagi seluruh alam.

Ia mengatakan bahwa mengoptimalkan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) agar lebih mencerahkan dan edukatif sangat penting, apalagi di tengah kuatnya narasi ajaran agama yang masih banyak ditafsirkan sebagai alat politik ketimbang inspirasi.

Pengoptimalan ini juga melihat fakta bahwa masih adanya kesenjangan yang luas antara struktur ortodoksi agama dan konteks realitas aktual sekarang.

Kampus PTKIN, kata Menag, ke depan diharapkan memiliki upaya kuat dan sistematis untuk mengarahkan energi umat Islam ke arah lebih esensial ajaran Islam.

"Sehingga, agama akan lebih kontributif terhadap peradaban atau dalam bahasa lain, PTKIN berani melakukan rekontekstualisasi prinsip-prinsip utama ortodoksi Islam dengan kenyataan yang ada sekarang," ucap dia.

Di tempat sama, Rektor UINSA Prof. Masdar Hilmy mengatakan semangat Wasathiyyah Sunan Ampel berusaha diterjemahkan dan dijembatani dengan mengusung konsep serta paradigma keilmuan integrated twin towers sejak perubahan status kelembagaan dari IAIN menjadi UIN pada 2013.

Baca juga: Menag optimistis Arab Saudi buka penyelenggaraan haji 2021

Baca juga: Menag: Biaya haji berpotensi mengalami penyesuaian


"UINSA berupaya memasukkan nilai-nilai, pemikiran, ajaran dan gerakan dakwah Kanjeng Sunan Ampel ke dalam seluruh relung sendi kehidupan akademik," tuturnya.

Sementara itu, di sela peringatan tersebut juga diluncurkan buku "Madzhab Dakwah Wasathiyyah Sunan Ampel" dan peresmian "Dakwah Wasthiyyah Center for Research and Publication".

Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021