Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2021 ini bakal membangun sebanyak tiga rumah susun untuk sejumlah lembaga pendidikan berbentuk yayasan dan keuskupan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah melatih generasi muda untuk tinggal di rumah susun," kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, pembangunan rumah susun yang dekat dengan fasilitas pendidikan tentunya akan mempermudah pengawasan kepada anak didik lembaga itu.

Ia mengemukakan, pembangunan tiga rumah susun untuk sejumlah yayasan dan keuskupan di NTT itu adalah dengan anggaran Rp50 miliar.

Khalawi menuturkan, pembangunan rumah susun tidak hanya dilaksanakan di daerah perkotaan saja, tapi juga di seluruh wilayah Indonesia termasuk di NTT.

"Pembangunan rumah susun juga dilaksanakan untuk mengantisipasi semakin berkurangnya lahan yang ada untuk lokasi pembangunan perumahan," kata Dirjen Perumahan.

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Nusa Tenggara II, Yublina D. Bunga menerangkan, di tiga lokasi di NTT itu masing-masing akan dibangun satu menara setinggi tiga lantai.

Untuk pelaksanaan pembangunan Rusun tersebut, Pejabat Pembuat Komitmen Rumah Susun dan Rumah Khusus Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Thobias Ressie juga telah melakukan penandatanganan kontrak dengan kontraktor pelaksana beberapa waktu lalu.

Penandatanganan kontrak dilakukan di Ruang Rapat Kantor Balai P2P Nusa Tenggara II. Nilai Kontrak ini terbagi untuk tiga paket pekerjaan pembangunan senilai Rp 50 miliar.

Berdasarkan data yang dimiliki Balai P2P Nusa Tenggara II, pembangunan rumah susun akan dilaksanakan untuk Yayasan Persekolahan Bina Wirawan di Kabupaten Ende rekanan senilai Rp14,8 miliar. Rusun yang akan dibangun rencananya sebanyak 43 unit tipe 24 yang diperuntukkan bagi sekolah berasrama.

Selanjutnya adalah Rumah Susun Keuskupan Larantuka di Kabupaten Flores Timur sebanyak 44 unit tipe 36 senilai Rp19,55 miliar. Rumah Susun Sekolah Berchmans Todabelu di Kabupaten Ngada senilai Rp15,59 miliar sebanyak 43 Unit tipe 24 yang diperuntukkan bagi sekolah berasrama.

Baca juga: Kementerian PUPR kebut pembangunan Rusun ASN di Yogyakarta

Baca juga: PUPR alokasikan Rp4,16 triliun bangun 9.799 unit rusun tahun ini

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021