Gabungan TNI-Polri pun terus mempelajari modus-modus yang dilakukan para pelaku terorisme ini, terutama di gereja menjelang ibadah Jumat Agung dan Misa Paskah pada 1-2 April mendatang
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 389 personel gabungan TNI-Polri pada Senin pagi melaksanakan apel siaga untuk mengamankan wilayah Jakarta Pusat sebagai langkah antisipasi peristiwa bom bunuh diri di Makassar, Minggu (27/3).

Apel tersebut dipimpin  Kapolres Jakarta Pusat Kombes Polisi Hengki Haryadi dan Komandan Kodim (Dandim) 0501/JP BS Kolonel Inf Luqman Arief di Lapangan Monas, Jakarta Pusat.

Baca juga: FKUB DKI Jakarta sesalkan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar

"Saat ini apel sinergitas dan merupakan start awal kita melaksanakan patroli skala besar TNI-Polri dan nanti juga akan didukung oleh Pemkot Jakarta Pusat," kata Kombes. Pol. Hengki Haryadi saat ditemui media di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Senin.

Hengki menjelaskan apel siaga ini dilaksanakan sebagai antisipasi usai meledaknya bom bunuh diri di areal Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (27/3).

Gabungan TNI-Polri pun terus mempelajari modus-modus yang dilakukan para pelaku terorisme ini, terutama di gereja menjelang ibadah Jumat Agung dan Misa Paskah pada 1-2 April mendatang.

Baca juga: Polda Metro minta warga DKI Jakarta tetap tenang

Menurut Hengki, TNI-Polri pada intinya melakukan pengamanan di semua tempat ibadah, namun akan dikhususkan di gereja mengingat ancaman kejahatan belakangan ini mengarah pada gereja.

Oleh karenanya, Polri akan menempatkan petugas dan pos sementara di gereja-gereja yang melaksanakan ibadah Misa secara offline.

"Gereja yang melaksanakan misa, akan kita tempatkan pengamanan. Pada saat pelaksanaan kegiatan misa, pengamanan akan ditingkatkan dengan prosedur seperti sterilisasi," kata Hengki.

Baca juga: Wagub DKI: Kewaspadaan harus ditingkatkan

Ia menambahkan bahwa saat ini kondisi di Jakarta Pusat masih sangat kondusif, bahkan terjadi penurunan tindak kejahatan.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021