Jakarta (ANTARA) - Anggota MPR RI Fraksi Partai Golkar Christina Aryani menyesalkan terjadinya tindakan rasisme anti-Asia yang terjadi di Amerika Serikat (AS) karena menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan terhadap warga Asia, khususnya WNI yang berada di negara tersebut.

"Saya sangat menyesalkan apa yang terjadi di Amerika karena telah menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan yang tidak hanya dialami Warga Negara Indonesia yang berada di sana namun juga warga keturunan Asia," kata Christina dalam diskusi bertajuk "Menyoal Rasisme Anti Asia Di AS, Bagaimana Nasib WNI Kita?" di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Menurut dia, rasisme anti-Asia di AS juga dialami dua remaja WNI di Philadelphia dan KJRI di New York sudah berbicara untuk mengajukan protes untuk mengekspresikan konsen kenapa tindakan tersebut bisa sampai terjadi.

Baca juga: KBRI, KJRI di AS ajak warga Indonesia waspadai tindak kekerasan rasial

Dia mengatakan WNI di AS ada sekitar 142.000 dan Indonesia memiliki 6 kantor perwakilan terdiri dari 1 Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC dan 5 Konsulat Jenderal RI (KJRI).

"Saya minta perlindungan untuk warga negara kita, jadi secara diplomasi memang ini yang harus dilakukan, tidak serta merta kita menempatkan seorang militer di sana lalu semuanya akan baik-baik saja," ujarnya.

Anggota Komisi I DPR RI itu mengatakan perwakilan Indonesia di AS sudah memberikan himbauan-himbauan kepada WNI melalui 6 perwakilan agar para WNI lebih menerapkan prinsip kehati-hatian.

Baca juga: Kosgoro 1957 minta Kemenlu berikan perlindungan WNI di AS

Baca juga: Kebencian anti-Asia di AS, orang tua pertimbangkan bicarakan rasisme


Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021