Jakarta (ANTARA) - Dalam memeriahkan perayaan Hari Film Nasional, Google menghadirkan fitur "What to Watch" di Google Search untuk membantu masyarakat dalam mencari film favorit.

Hari Film Nasional selalu merupakan hari bersejarah yang diperingati oleh insan perfilman, juga seluruh masyarakat Indonesia, yang diharapkan dapat mendorong kecintaan dan lahirnya lebih banyak film-film nasional.

Ini adalah hari untuk mengingat kembali dan merayakan kekuatan yang dimiliki film untuk menjangkau, menghubungkan, dan menginspirasi orang, lintas batas dan tak lekang oleh waktu.

Hadirnya fitur "What to Watch" bertujuan untuk membantu menemukan informasi mengenai film favorit dan rekomendasi film berdasarkan platform streaming langganan.

Saat Anda menelusuri hal-hal seperti "film Indonesia" di Google Search atau Asisten Google, baik dari komputer atau perangkat seluler, Anda dapat menemukan carousel "Pilihan untuk ditonton" atau rekomendasi untuk Anda; bahkan, ketika mencari sesuatu yang spesifik, seperti "film romantis Indonesia" atau "film action Indonesia".

Anda juga dapat mulai memberi peringkat di setiap film tersebut untuk membantu meningkatkan rekomendasi.

"Kami terus memperluas cakupan minat film dan acara TV yang luas untuk membantu semua orang mencari tahu apa yang harus ditonton dan Anda dapat setiap saat menonaktifkan aktivitas Web & Aplikasi jika tidak menginginkan rekomendasi yang dipersonalisasi," ujar isi pernyataan Google dalam keterangan resminya, Selasa.

Sejak 1950, Hari Film Nasional diperingati setiap tahunnya pada tanggal 30 Maret. Hal ini untuk mengenang perilisan film "Darah dan Doa" atau juga disebut dengan "Long March of Siliwangi", sebuah film nasionalis karya Usmar Ismail.

Tidak hanya Hari Film Nasional ke-71, tahun ini juga sekaligus peringatan 100 tahun tokoh perfilman Indonesia H Usmar Ismail.



Baca juga: Gina S Noer: Hari Film Nasional harus dirayakan

Baca juga: Hari Film Nasional, sineas diharapkan makin berinovasi

Baca juga: Peringatan Hari Film sekaligus peringatan 100 tahun Usmar Ismail

 

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021