Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) belum bisa memberikan rekomendasi pengajuan izin keramaian untuk Kejuaraan Tinju versi World Boxing Council (WBC) Internasional yang direncanakan digelar di Indonesia karena materi persiapan yang disampaikan belum matang.

Dalam Rapat Koordinasi Pengkajian Pemberian Rekomendasi Pengajuan Izin Keramaian Kepada Kepolisian RI untuk Kejuaraan Tinju World Boxing Council (WBC) International di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa, Sesmenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan pemberian rekomendasi kejuaraan tinju WBC yang mempertemukna Tibo Monabesa (Indonesia) dengan Toto Landero (Filipina) ditunda hingga pertemuan berikutnya.

“Di pertemuan kajian pertama kali untuk tinju ini, terpaksa kami menunda pemberian rekomendasinya untuk diagendakan pada kesempatan selanjutnya," ujar Gatot dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.

“Tanpa mengurangi rasa hormat, tanpa mengurangi dukungan pada olahraga tinju ini, saya terpaksa meminta dijadwalkan ulang. Di awal pengantar, materinya terlalu umum, paparannya kurang jelas. Lokasi penyelenggaraan seperti apa, swab-nya, ini sama sekali blank,” kata dia menambahkan.

Gatot berharap promotor dan Asosiasi Tinju Indonesia (ATI) bisa mencontoh materi rencana penyelenggaraan kompetisi bola basket atau sepak bola yang sebelumnya juga telah disampaikan kepada Kemenpora, Kepolisian RI, dan Satgas COVID-19.

“Harapan kami, saya kasih waktu seminggu lagi, jika sudah nanti bertemu lagi. Prinsipnya kami juga akan membantu termasuk mengirimkan surat dari promotor ke imigrasi dan KBRI di Manila. Tanggalnya juga berubah dari awalnya tanggal 2 berubah menjadi tanggal 10 April 2021.”

Ketua Umum ATI Manahan Situmorang menerima masukan tersebut. Ia sadar menyelenggarakan kompetisi di tengah pandemi COVID-19 harus hati-hati agar tak menciptakan klaster baru penularan.

“Prinsipnya pemerintah, Kemenpora dalam hal ini maupun kepolisian dan Satgas COVID-19 mereka sangat mendukung tetapi harus hati-hati. Itu saja intinya. Bagaimana mengamankan agar tidak menjadi klaster baru," kata Manahan.

Sementara itu, promotor tinju Armin Tan mengakui kekurangan persiapan panitia dalam menggelar kejuaraan yang mempertemukan Tibo Monabesa dan Toto Landero itu. Namun ia akan bekerja keras agar kegiatan tersebut tetap dapat berlangsung.

"Kami banyak sekali kurangnya ya karena kurangnya pengetahuan kami dalam penyelenggaraan pertandingan ini di tengah pendemi COVID-19," ujarnya.

"Rapor kami merah, pantas saja pihak dari Satgas COVID-19, dari Polri dan Kemenpora belum mengeluarkan izin saat ini. Saya akan bekerja keras agar acara ini bisa berlangsung.”

Petinju asal Nusa Tenggara Timur Tibo Monabesa adalah pentinju dengan status juara dunia versi International Boxing Organization (IBO). Ia dijagokan menang melawan petinju Filipina, Toto Landero

Kejuaraan Tinju WBC Internasional itu rencananya digelar di Balai Sarbini, Jakarta pada 10 April mendatang.

Baca juga: Tibo Monabesa, mantan sopir angkot yang jadi juara dunia
Baca juga: Armin Tan klaim jadi pelatih tercepat hasilkan juara dunia tinju
Baca juga: Tibo Monabesa yakin jadi juara dunia


Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021