Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) telah menerapkan digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum, dan di Jawa Tengah total sudah ada 821 SPBU yang sudah menjalankan program tersebut.

Dengan digitalisasi, Pertamina akan mendapatkan data dan informasi secara seketika (real time) sehingga optimalisasi pelayanan, penyaluran, dan kehandalan suplai terjamin, kata Unit Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho.

"Dari sisi kehandalan suplai, melalui digitalisasi Pertamina secara real time dapat melakukan monitoring sales atau penjualan, monitoring stok yang tersedia di SPBU, monitoring penerimaan BBM saat bongkar muat dari mobil tanki (MT), dan mengembangkan penjadwalan otomatis dalam pengiriman BBM ke SPBU," kata Brasto, dalam pernyataannya, dikutip Senin.

Baca juga: YLKI: Distribusi BBM tidak terganggu, konsumen tak perlu panik

Baca juga: Pertamina sesuaikan harga BBM di Sumut


Selain itu, lanjutnya, digitalisasi juga membantu penerapan pembayaran non tunai (cashless) di SPBU.

"Dengan digitalisasi, jaringan yang kuat di SPBU bisa menawarkan metode pembayaran non tunai salah satunya pembayaran menggunakan LinkAja melalui aplikasi MyPertamina," jelas Brasto.

Program digitalisasi SPBU akan terus dikembangkan oleh Pertamina menyesuaikan dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan konsumen."Pertamina akan membantu mendorong masyarakat serta pelanggan setianya untuk merasakan customer experience yang memuaskan,” katanya.

Pertamina juga memastikan stok BBM dan LPG aman pada libur panjang akhir pekan bersamaan peringatan kenaikan Isa Almasih 2 hingga 4 April 2021.

Menurut Brasto, ada kenaikan konsumsi BBM jenis gasoline yaitu Pertamax tepatnya di rest area jalan tol Trans Jawa pada akhir pekan lalu.

“Pada Jumat kemarin (2/4) Produk BBM jenis gasoline yaitu Pertalite, Pertamax dan Pertamax turbo mencatat kenaikan total di SPBU rest area ruas A dari Jakarta menuju Surabaya rata-rata sebanyak 250-216 persen," jelas Brasto.

Ia menambahkan, peningkatan permintaan tersebut dapat dipenuhi Pertamina dengan mengoptimalkan stok dan pasokan ke seluruh SPBU terutama di rest area tol Trans Jawa.

“Hal ini membuktikan bahwa meskipun terjadi musibah di salah satu kilang Pertamina namun kehandalan stok dan pasokan energi tetap aman sehingga masyarakat tidak perlu panik,” kata Brasto menambahkan.

Baca juga: Semburan dari sumur Pertamina di Tarakan sudah dapat dihentikan

Baca juga: Pertamina sudah atasi semburan lumpur dari sumur minyak di Tarakan

Baca juga: Pertamina terus dorong transaksi digital
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021