Jakarta (ANTARA) - Praktisi pendidikan dari Pesona Edu Hary Chandra mengatakan pembelajaran daring atau digital sebaiknya tetap diberikan meski pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dilakukan.

“Pembelajaran daring sebaiknya tetap diberikan. Media digital sudah seyogyanya dipakai sebagai pelengkap atau bergandengan tangan dengan media cetak seperti buku untuk memaksimalkan pembelajaran,” ujar Hary di Jakarta, Selasa.

Dia menambahkan pembelajaran daring selama ini kerap diasumsikan sebagai kegiatan yang membosankan, karena pada praktiknya lebih banyak mendengarkan guru yang berbicara. Padahal sebenarnya, pembelajaran digital bisa menyenangkan jika dilakukan secara interaktif.

“Nah dalam pembelajaran daring, biasanya menggunakan media pembelajaran digital. Kita sering menemukan media digital ini asumsinya dalam bentuk buku elektronik yang tidak berbeda dengan cetak. Justru dengan seperti itu memberatkan karena harus memiliki gawai dan internet,” jelas salah satu pendiri Pesona Edu itu.

Baca juga: Bukalapak dan Microsoft luncurkan program "Belajar Digital Bareng"
Baca juga: SahabatPintar.id, platform digital gratis untuk murid SD belajar


Media pembelajaran digital saat ini telah berkembang dan lebih interaktif. Modul pembelajaran interaktif dengan materi digital memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran.

“Kunci pembelajaran interaktif itu adalah seberapa banyak pembelajaran dapat dipahami oleh siswa,” kata dia.

Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mengumumkan diperbolehkannya PTM terbatas. Nadiem mengatakan prioritas utama sektor pendidikan saat ini adalah mengembalikan anak kembali belajar tatap muka.

“Prioritas kita nomor satu adalah mengembalikan anak belajar tatap muka. Walaupun sebagus-bagusnya PJJ, tidak mungkin seoptimal PTM,” kata Nadiem.

Meski sudah diperbolehkan PTM terbatas, namun sekolah harus tetap menyediakan opsi pembelajaran daring yang diperuntukkan bagi siswa yang melakukan PJJ.

Baca juga: Pakar sebut literasi digital dorong anak belajar mandiri
Baca juga: Teknologi AI bisa dorong pengalaman belajar secara digital


Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021