Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah meminta kalangan industri konstruksi agar terus meningkatkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) mengingat risiko dalam sektor tersebut.

"Selalu menerapkan K3 di lokasi kerja itu sangat penting, apalagi sektor bangunan dan konstruksi ini termasuk sektor yang cukup berisiko dalam proses kerjanya," kata Menaker Ida, menurut keterangan resmi Kementerian Ketenagakerjaan di Jakarta, Kamis.

Menaker, khususnya menyoroti kasus kecelakaan kerja setiap tahun terus mengalami penurunan. Merujuk pada data dari Direktorat K3 Kemnaker bahwa pada 2019 terjadi 155.327 kecelakaan kerja yang mengalami penurunan pada 2020 dengan terjadi 153.055 kasus.

Meski demikian, Ida, ketika membuka Munas Federasi Serikat Pekerja Bangunan dan Pekerjaan Umum Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP BPU-SPSI) mengatakan bahwa angka penurunan itu masih kecil dan pemerintah ingin terus menekan angka kecelakaan kerja.

Apalagi mengingat bahwa konstruksi merupakan sektor yang menjadi andalan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang bukan hanya untuk mempercepat pembangunan ekonomi, tapi juga ketersediaan akses dan pelayanan masyarakat.

Sektor konstruksi juga memiliki penting mengingat begitu banyaknya industri turunannya, seperti industri semen, pengolahan besi, alat berat, bahkan sampai industri informal, seperti warung makanan, tempat indekos dan pedagang kaki lima.

Mengingat penerapan K3 terkait erat dengan tenaga kerja, Ida mengatakan akan terus mengingatkan jajaran pengawas agar tetap memantau dan menyupervisi pelaksanaan K3 di lokasi-lokasi pembangunan karena menyangkut keselamatan pekerja.

"Saya tidak akan rela jika banyak pekerja yang mengalami kecelakaan kerja, sehingga kemudian menjadi tidak produktif, menjadi difabel, bahkan kehilangan nyawa. Risiko itu terlalu berat untuk dipikul oleh keluarga-keluarga pekerja ini," ujar Menaker.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021