Gubernur Sumatera Barat setuju untuk mengembangkan bersama Pusat Ikan Bilih Nasional dengan memanfaatkan UPTD milik Provinsi Sumatera Barat ...
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama-sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Sumatera Barat (Sumbar) sepakat bersama-sama membangun National Bilih Center atau Pusat Ikan Bilih Nasional mengingat ikan tersebut saat ini semakin langka.

"Gubernur Sumatera Barat setuju untuk mengembangkan bersama Pusat Ikan Bilih Nasional dengan memanfaatkan UPTD milik Provinsi Sumatera Barat serta dengan melibatkan badan riset," kata Dirjen Perikanan Budi daya KKP Slamet Soebjakto dalam siaran pers di Jakarta, Senin.

Ia mengemukakan kondisi ikan bilih saat ini semakin langka, sedangkan ikan bilih merupakan salah satu jenis ikan endemik Indonesia.

Oleh karenanya agar salah satu komoditas ikan nasional ini bisa dijaga kelestariannya, maka KKP bersama Pemda Sumbar akan mengembangkan Pusat Ikan Bilih Nasional di Danau Singkarak dengan melibatkan badan riset.

Baca juga: Menyelamatkan ikan bilih Singkarak

Saat ini Direktorat Jenderal Perikanan Budi daya KKP telah melakukan restocking benih ikan nilem di Danau Singkarak sebanyak 100 ribu ekor yang merupakan hasil dari kegiatan pembenihan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam.

Slamet memaparkan di Danau Singkarak tidak kurang dari 19 jenis ikan asli danau ini, sehingga nanti akan ditebar bersama-sama ikan nilem yang termasuk salah satu jenis ikan asli Danau Singkarak.

Adapun terkait dengan ikan bilih, pihaknya berupaya akan lakukan uji coba pembenihan, yang dilakukan bersama dengan Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi dan BPBAT Sungai Gelam serta  badan riset dan juga Dinas Kelautan dan Perikanan.

"Upaya yang kami lakukan saat ini agar perikanan budi daya mampu untuk memenuhi ketahanan pangan nasional dan menjadi penopang ekonomi di daerah. Salah satunya melalui restocking ikan ini. Sebagai jurus mendongkrak produktivitas perikanan budi daya nasional secara berkelanjutan," ujarnya.

Baca juga: Sumbar buat aturan untuk selamatkan ikan bilih

Slamet menuturkan restocking atau penebaran benih ikan merupakan agenda rutin KKP yang menjadi prioritas, selain untuk menjaga ketahanan pangan bagi masyarakat perairan umum, kegiatan ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi di perairan umum sebagai ekosistem yang seimbang untuk pendapatan masyarakat.

Untuk merealisasikan itu semua, KKP melalui UPT DJPB terus berupaya dengan memproduksi benih ikan secara massal untuk memenuhi kebutuhan benih bagi pembudidaya secara umum.

"Benih juga dilakukan untuk menunjang kebutuhan restocking ikan yang rutin dilakukan di perairan umum sebagai upaya menjaga kelestarian sumber daya ikan di alam," ujarnya.

Baca juga: lkan bilih mampu cegah penyakit anak pendek

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021