Banjarmasin (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Roy Rizali Anwar melepas ekspor perdana porang asal Kabupaten Balangan ke Jepang sebanyak 10 ton dari total permintaan 100 ton yang harus dipenuhi dalam waktu lima bulan.

Roy pada pelepasan ekspor porang di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin Kalimantan Selatan, Senin mengatakan, pelepasan ekspor perdana produk pertanian berupa porang chips ini, menjadi bukti bahwa pemerintah memberikan dukungan yang kuat terhadap petani dan pelaku usaha pertanian di Kalsel, khususnya di Kabupaten Balangan.

Pelepasan tersebut juga dihadiri Bupati Balangan Abdul Hadi bersama jajaran pejabat Kemernterian Pertanian maupun daerah terkait lainnya.

Sekda mengungkapkan, pada dasarnya porang merupan tumbuhan yang sudah lama berkembang di Kalsel dan banyak ditemui di hutan-hutan di seluruh provinsi ini.

Baca juga: Mentan: Permintaan ekspor komoditas porang meningkat

Hanya saja, baru tiga tahun terakhir ini, petani Kalsel berusaha membudidayakan tanaman pertanian yang memiliki nilai ekonomis tinggi ini, dan kini mulai menggeliat.

Saat ini, telah ada sekitar 926 hektare lahan yang dimanfaatkan untuk budi daya porang dengan produksi 50 ton per hektare umbi basah.

Sehingga, produksi porang Kalsel kini telah mencapa 46.300 ton umbi basah, dan diharapkan produksi ini akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya luasan tanaman porang yang diharapkan akan dikembangkan di seluruh wilayah kalsel.

Sekda meyakini, eskpor porang menjadi peluang emas untuk menjadi tanaman pangan unggulan dan upaya meningkatkan kesejahteraan petani di daerah, mengingat peluang ekspor tanaman umbi-umbian (Amorphophallus Muelleri) ini cukp luas.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar bersama Bupati Balangan Abdul Hadi dan pejabat terkait lainnya, saat pelepasan perdana ekspor porang ke Jepang. ANTARA/Latif Thohir/am.

"Peluang ekspor porang ini tidak hanya Jepang, tetapi juga ke China, Taiwan, Korea, Thailand, bahkan kini juga ke Amerika Serikat dan Eropa," katanya.

Sehingga, tambah dia, saya harapkan, seluruh pemerintah daerah terus mendorong petani untuk mengembangkan dan membudidayakan sektor ini.

"Pemerintah haraus hadir membina petani bahkan kalau perlu memberikan bibit porang secara gratis, kalau memang keuangan pemerintah memungkinkan," kata Roy yang mendapatkan tepuk tangan undangan yang hadir.

Kabupaten Pertama

Menurut Roy, Kabupaten Balangan, menjadi kabupaten pertama di Kalsel yang mengekspor porang ke Negara Jepang.

Gubernur melalui dinas terkait akan terus berkomitmen melakukan pendampingan kepada petani, dan diharapkan kedepan petani porang di Kalsel akan lebih maju dan meningkat pendapatannya dari hasil budi daya porang ini.

Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Banjarmasin untuk pertama kalinya melakukan sertifikasi ekspor porang (Amorphophallus Muelleri) asal Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), sebanyak 10 ton dari total permintaan sebanyak 100 ton yang harus dipenuhi dalam waktu 5 bulan.

Komoditas asal sub sektor tanaman pangan ini, di ekspor ke Negara Jepang dalam bentuk chips oleh PT Buana Alam Lestari dengan nilai ekonomi sebesar lima ratus enam puluh juta rupiah dan akan diberangkatkan melalui Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin dengan moda transportasi laut yang digunakan adalah KM. Tanto Langgeng V.220 menuju Pelabuhan Ishigaki Jepang.

Kepala Karantina Pertanian Banjarmasin, Nur Hartanto menjelaskan fasilitasi karantina ekspor porang yang sudah diolah dalam bentuk chips sebanyak 10 ton, dengan negara tujuan Jepang.

Sebagai koordinator upaya peningkatan ekspor pertanian diwilayah kerjanya, Nur Hartanto mengatakan, saat ini pihaknya fokus pada pencapaian target program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (Gratieks) yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

"Selaku otoritas karantina, kami bertugas menjamin kesehatan dan keamanan produk yang akan diekspor.Selain itu, kami juga memastikan porang chips asal Kalsel ini telah memenuhi persyaratan internasional tentang sanitari dan fitosanitari," katanya.

Baca juga: Balitbangtan lakukan inovasi atasi kelangkaan benih porang

Menurut Hartanto, melalui penjaminan tersebut, bermanfaat untuk memastikan bahwa produk pertanian yang diekspor diterima oleh importir di negara tujuan.

Imam Djajadi, yang hadir mewakili Kepala Badan Karantina Pertanian RI yang juga hadir saat melepas ekspor perdana porang ini mengatakan, ekspor porang ini, merupakan bentuk komitmen seluruh pemangku kepentingan pembangunan pertanian di Kalimantan Selatan untuk mensukseskan peningkatkan ekspor pertanian.

Ia berharap pencapaian ini menjadi satu pendorong kuat bagi upaya pemulihan ekonomi baik untuk masyarakat Kalsel, khususnya petani porang Kabupaten Balangan maupun secara nasional.

Imam mengungkapkan, salah satu penyumbang terbesar ekspor dari Kalsel saat ini adalah produk hasil olahan kelapa sawit.

Namun kini Kalsel membuka ragam komoditas ekspor baru berupa porang chips. Kedepan momentum positif ekspor perdana ini kita jaga dan tingkatkan, agar pertanian di Kalsel dapat terus ambil bagian dalam perkembangan ekonomi terlebih dimasa pandemi yang masih berlangsung.


 

Pewarta: Ulul Maskuriah/Latif Thohir
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021